Globalisasi yang terjadi saat ini diharapkan untuk tidak memengaruhi keberadaan dan perkembangan seni budaya khususnya seni tradisi asli bangsa Indonesia.
Hal tersebut dinyatakan oleh Sultan Hamengku Buwono X dalam sambutan pembukaan Festival Kesenian Yogyakarta (FKY) XXII 2010, yang dibacakan oleh Sekretaris Daerah Propinsi DIY, Tri Harjun Ismaji, di Alun-alun Utara Yogyakarta, Senin (7/6).
"Globalisasi tak boleh memudarkan seni. Justru dengan globalisasi harus menjadi acuan untuk berkembang," pesannya.
Pada kesempatan tersebut, Sultan juga menyatakan apresiasinya terhadap penyelenggaraan FKY yang hingga ke-22 tahun ini masih rutin digelar.
Festival Kesenian Yogyakarta (FKY) tahun ini dibuka secara simbolis dengan pemukulan gong yang dilanjutkan dengan pawai budaya khas FKY yang diikuti oleh lebih dari 20 kelompok kesenian dari seluruh daerah dan kota di DIY serta daerah lain.
Sementara Ketua FKY XXII, Kasidi Hadi Prayitno menuturkan, pada penyelenggaraannya FKY kali ini akan digelar sebuah diskusi untuk senantiasa memperbaiki penyelenggaraann FKY ke depan.
"Nanti akan ada forum diskusi yang akan membahas penyelenggaraan FKY selanjutnya agar semakin baik," paparnya.
FKY juga diharapkan menjadi ajang bagi setiap kabupaten dan kota di DIY untuk mengirimkan duta-duta unggulan seninya.
Kali ini FKY akan diikuti setidaknya 3.000 seniman berbagai komunitas lintas seni di DIY dibuka dengan pawai kesenian yang mengambil rute dari Alun -alun Utara Yogyakarta menuju Pura Pakualaman Yogyakarta.
Kirim Komentar