Perpustakaan Kota Yogyakarta akan membuka layanan blind corner pada Selasa (30/11) mendatang. Layanan tersebut untuk mengakomodasi kebutuhan penyandang tuna netra terhadap aksesibilitas informasi.
Kepala Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota Yogyakarta, Sri Sulastri menyatakan, pihaknya akan menyediakan layanan kondusif bagi penyandang tunanetra dalam memperoleh kesamaan akses informasi, memberikan dukungan kepada penyandang tunanetra dalam usahanya untuk menjadi manusia cerdas, mandiri, dan produktif.
"Layanan tersebut nantinya akan berupa pojok baca dimana para tunanetra dapat mendengarkan buku elektronik atau buku bicara digital, mengakses file digital, atau membaca buku umum melalui proses scanning dan pemanfaatan program Jaws," tuturnya di kantornya, Senin (29/11).
Menurutnya, hal tersebut sesuai dengan pasal 1 Undang-undang No. 43 tahun 2007 tentang Perpustakaan yang menyatakan bahwa yang dimaksud dengan perpustakaan umum adalah perpustakaan yang diperuntukkan bagi masyarakat luas sebagai sarana pembelajaran sepanjang hayat tanpa membedakan umur, jenis kelamin, suku, ras, agama, dan status sosial-ekonomi.
Sementara jenis layanan yang ada meliputi pembuatan kartu anggota, OPAC yang dilengkapi dengan Jaws, peminjaman buku dalam bentuk biasa maupun buku bicara digital, pendampingan oleh petugas perpustakaan dalam pencarian koleksi maupun dalam pemanfaatan sarana membaca, dan layanan membaca bahan pustaka di perpustakaan.
Layanan ini rencananya akan diresmikan oleh Walikota Yogyakarta, Herry Zudianto, Selasa, 30 November 2010 pukul 08.30 WIB di Perpustakaan Kota Yogyakarta. Acara tersebut akan dihadiri oleh para guru dan siswa SLB se-Kota Yogyakarta, para pejabat setempat, tim pengembang Perpustakaan Kota, pengurus FPSI, dan pengurus FTBM.
Kepala Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota Yogyakarta, Sri Sulastri menyatakan, pihaknya akan menyediakan layanan kondusif bagi penyandang tunanetra dalam memperoleh kesamaan akses informasi, memberikan dukungan kepada penyandang tunanetra dalam usahanya untuk menjadi manusia cerdas, mandiri, dan produktif.
"Layanan tersebut nantinya akan berupa pojok baca dimana para tunanetra dapat mendengarkan buku elektronik atau buku bicara digital, mengakses file digital, atau membaca buku umum melalui proses scanning dan pemanfaatan program Jaws," tuturnya di kantornya, Senin (29/11).
Menurutnya, hal tersebut sesuai dengan pasal 1 Undang-undang No. 43 tahun 2007 tentang Perpustakaan yang menyatakan bahwa yang dimaksud dengan perpustakaan umum adalah perpustakaan yang diperuntukkan bagi masyarakat luas sebagai sarana pembelajaran sepanjang hayat tanpa membedakan umur, jenis kelamin, suku, ras, agama, dan status sosial-ekonomi.
Sementara jenis layanan yang ada meliputi pembuatan kartu anggota, OPAC yang dilengkapi dengan Jaws, peminjaman buku dalam bentuk biasa maupun buku bicara digital, pendampingan oleh petugas perpustakaan dalam pencarian koleksi maupun dalam pemanfaatan sarana membaca, dan layanan membaca bahan pustaka di perpustakaan.
Layanan ini rencananya akan diresmikan oleh Walikota Yogyakarta, Herry Zudianto, Selasa, 30 November 2010 pukul 08.30 WIB di Perpustakaan Kota Yogyakarta. Acara tersebut akan dihadiri oleh para guru dan siswa SLB se-Kota Yogyakarta, para pejabat setempat, tim pengembang Perpustakaan Kota, pengurus FPSI, dan pengurus FTBM.
Kirim Komentar