Berita

Kemarau, ACT Bantu Wilayah Kekeringan DIY

Oleh : Wirawan Kuncorojati / Rabu, 21 Agustus 2019 22:00
Kemarau, ACT Bantu Wilayah Kekeringan DIY
Foto: ACT DIY

Gudeg.net - Sebagian besar wilayah Indonesia kini sedang memasuki musim kemarau yang berdampak kekeringan. Berdasarkan dari BMKG, 64,94 persen wilayah Indonesia sedang mengalami curah hujan kategori rendah.

Akibatnya, hampir 3,5 juta jiwa terkena dampak bencana kekeringan di 55 kabupaten dan kota di Pulau Jawa dan Nusa Tenggara.

Kepala Klimatologi DIY, Reni Kraningtyas mengatakan, awal musim kemarau di DIY berlangsung sejak akhir April sampai pertengahan Mei 2019, bahkan pada bulan Agustus ini semua wilayah DIY diprediksikan mengalami puncak musim kemarau.

“Berdasarkan pantauan BMKG DIY hingga Awal Agustus 2019, beberapa wilayah DIY sudah mengalami kekeringan meteorologis level ekstrim dimana tercatat ada daerah yang sudah lebih dari 60 hari tidak ada hujan, bahkan ada yang lebih dari 130 hari seperti kabupaten Bantul,” ucapnya dalam keterangan tertulis, Rabu (21/8).

Diprediksi, periode kemarau tahun ini akan lebih kering dibanding tahun 2018 sehingga perlu kewaspadaan dan antisipasi lebih dini dari pemerintah maupun masyarakat.

Dari semua wilayah di D.I Yogyakarta, Kabupaten Gunungkidul menjadi wilayah yang terlanda paling ekstrim di DIY.

Per bulan Agustus 2019, sedikitnya 134 ribu jiwa di 14 Kecamatan di Gunungkidul terlanda kekeringan, bahkan sudah sampai pada level kesulitan mendapatkan air bersih.

Bagus Suryanto, Kepala cabang ACT DIY menyampaikan, bencana kekeringan tak kalah mengerikan dengan gempa bumi maupun tsunami.

“Kekeringan memang bukan bencana yang bisa secara langsung berdampak pada kematian, namun kekeringan merupakan bencana yang sangat laten. Kekeringan bukan bencana rapid on set namun slow on set. Slow on set ini memiliki dampak mematikan,” ujar Bagus.

Di Gunungkidul, program Humanity Water Tank atau distribusi air bersih telah rutin digalakkan sejak bulan Juni lalu.

Memasuki puncak musim kemarau pada Agustus ini, intensitas distribusi air bersih lebih dimasifkan dengan rata-rata 6 tangki per hari atau sekitar 20 - 30 ribu liter per hari.

Pelepasan program Humanity Watertank akan digelar di halaman Balai Kota Yogyakarta pada Kamis (22/8) oleh Walikota Yogyakarta Haryadi Suyuti.

Pelepasan dilakukan dengan iring-iringan truk tangki sebanyak 15 armada.

Sedangkan program jangka panjang yakni pembangunan sumur wakaf di lokasi-lokasi yang rawan kekeringan, yang kini telah dibangun sebanyak 18 titik di Gunungkidul dan sekitarnya


0 Komentar

    Kirim Komentar


    jogjastreamers

    SWARAGAMA 101.7 FM

    SWARAGAMA 101.7 FM

    Swaragama 101.7 FM


    RETJOBUNTUNG 99.4 FM

    RETJOBUNTUNG 99.4 FM

    RetjoBuntung 99.4 FM


    JOGJAFAMILY

    JOGJAFAMILY

    JogjaFamily 100,9 FM


    GCD 98,6 FM

    GCD 98,6 FM

    Radio GCD 98,6 FM


    UNISI 104,5 FM

    UNISI 104,5 FM

    Unisi 104,5 FM


    UNIMMA FM 87,60

    UNIMMA FM 87,60

    Radio Unimma 87,60 FM


    Dapatkan Informasi Terpilih Di Sini