Gudeg.net - Jogja International Street Performance (JISP) yang digelar 21-23 September 2019 menghadirkan berbagai pertunjukan. Digelar di Malioboro, selama tiga hari acara ini menyuguhkan penampilan seniman-seniman pertunjukan dari berbagai negara.
Hari terakhir JISP, Senin (23/9), panggung di Monumen SO 1 Maret dimeriahkan dengan penampilan seniman dari Indonesia, Malaysia, Korea Selatan, Singapura, hingga Jepang.
Pragina Gong dari Yogyakarta membuka pertunjukan hari terakhir acara tahunan ini dengan pertunjukan Tari “Dewa Ruci”. Kisah Dewa Ruci menggambarkan sebuah kepatuhan seorang murid kepada guru, kemandirian bertindak, dan perjuangan keras menemukan jati diri.
Tampil berikutnya, Romo Dance Theater dari Malaysia, Rama Simon dari Korea, Kalpana-Rupbiny dari Singapura. Selanjutnya, kembali hadir waki dari Indonesia yakni Anterdans yang membawakan Krincing Wesi. Kemudian berturut-turut seniman dari Jepang yang tak pernah absen dalam gelaran JISP, Jun Amanto, Sanggar Pratiwi dengan Tari Sihtumlawung, hingga Sekar Nyentrik yang membawakan TakTak TungDang.
Digelar di tempat umum, JISP berusaha menghilangkan jarak antara seniman dan masyarakat sebagai pendukung utama produk seni budaya. Tujuannya, agar JISP mampu berperan aktif dalam pengembangan atraksi wisata budaya di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta.
Penampilan Jun Amanto (Jepang) dalam Jogja International Street Performance 2019 di Monumen SO 1 Maret, Yogyakarta- Gudegnet/ Wirawan Kuncorojati
Acara ini diselenggarakan oleh Dinas Pariwisata DIY bekerja sama dengan Jaran Production, dalam upaya pengembangan atraksi wisata budaya di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta.
JISP diharapkan dapat menjadi ruang berekspresi para seniman dalam mempresentasikan aktivitas seni dari wilayah dan negara masing – masing untuk kemudian dapat saling berinteraksi dan berkolaborasi, sehingga ruang pertukaran budaya antar bangsa dapat terwujud.
Usai gelaran JISP, masyarakat Yogyakarta dapat menyaksikan penampilan musik dan tari dalam acara Asia Tri Jogja (ATJ) 2019 yang diselenggarakan di Omah Petroek, Pakem, Sleman.
Penampil-penampil JISP dari luar Indonesia akan kembali tampil dalam ATJ. “Yang dari luar, mereka juga akan pentas di ATJ tapi penari-penari yang lain berbeda,” kata Bambang Paningron, penggagas JISP saat press conference di Kantor Dinas Pariwisata DIY, Kamis (19/9). ATJ 2019 akan berlangsung 24-25 September 2019.
Kirim Komentar