Gudeg.net - Jogja Festivals Forum dan Expo (JFFE) 2020 akan digelar 17- 20 November 2020. Perhelatan yang memasuki tahun kedua ini merupakan ajang bertemunya pemangku kepentingan festival di DIY.
Mengidentifikasi permasalahan dan mencari solusi terkait penyelenggaraan festival di Yogyakarta menjadi tujuan acara ini.
Acara ini memadukan penyelenggaraan daring dan luring. JFFE akan diselenggarakan melalui laman www.jogfestforumexpo.com. Salah satu rangkaian acara, Focus Group Discussion (FGD) akan digelar di pendopo Royal Ambarrukmo.
JFFE 2020 akan menghadirkan dua program besar, yakni forum dan ekshibisi. Dalam forum, ada sejumlah diskusi panel dan talkshow yang menghadirkan berbagai pemangku kepentingan dalam penyelenggaraan festival, dari pegiat festival, pemerintah daerah, pemerintah pusat, maupun pemangku kepentingan dari luar negeri.
Sementara itu, ekshibisi menjadi sarana presentasi, promosi dan transfer ilmu pengetahuan bagi para penikmat dan pegiat festival. Ekshibisi juga menjadi wadah pertemuan dan ajang kolaborasi lintas pemangku kepentingan festival, yakni masyarakat, pemerintah, akademisi, dan bisnis.
Direktur Pelaksana JFFE 2020, Dinda Intan Pramesti Putri mengungkapkan, melalui FGD dalam program forum, JFFE 2020 ingin mendorong keberadaan Perda yang mengatur kebijakan festival.
“Kami ingin kebijakan soal festival pertama di Indonesia bisa lahir dari Yogyakarta, Perda ini memang jalan panjang tetapi keberadaannya bisa mendukung ekosistem festival di Yogyakarta, bahkan tanah air,” tutur Dintan, sapaan akrabnya.
JFFE 2020 diselenggarakan dalam semangat penyesuaian adaptasi kebiasaan baru, sekaligus berusaha menjawab tantangan situasi sosial dan ekonomi festival saat ini.
“Mengambil momentum pandemi, networking-nya jadi lebih luas, kami bisa mendapat insight dari negara lain terkait kebijakan festival di negara lain dan melihat bagaimana negara lain mendukung festivalnya masing-masing,” ujar Dintan dalam jumpa pers di Yogyakarta, Kamis (12/11).
Ia memaparkan, secara umum JFFE 2020 memiliki dua tujuan. Pertama, menyusun strategi dan mitigasi penyelenggaraan festival di Yogyakarta dan di ranah regional ASEAN, yang mencakup ketahanan dan keberlangsungan penyelenggaraan festival seni budaya di tengah dan pascapandemi.
Tujuan selanjutnya, membangun representasi suara regional ASEAN melalui pegiat festival di forum dunia, yang selama ini hanya terwakili di ranah-ranah sektoral.
Kirim Komentar