Gudeg.net- Matahari baru saja menunjukan wujudnya namun suasana Taman Kanak-kanak (TK) ABA Glagahrajo sudah mulai ramai.
Sejumlah orang lanjut usia (lansia) pria-wanita hingga ibu hamil terlihat sudah mengantri dipintu masuk TK yang disulap menjadi Tempat Pemungutan Suara (TPS).
TPS khusus ini sengaja dibuat untuk para pengungsi Gunung Merapi yang berasal dari Dusun Kalitengah Lor, Cangkringan, Sleman.
“TPS ini memang khusus dibuat untuk mengakomodir kelompok rentan yang mengungsi dari Kalitengah Lor untuk dapat menyalurkan hak suaranya pada Pilkada Kabupaten Sleman kali ini,” ujar Suparmono, Panewu Cangkringan saat ditemui di TPS TK ABA, Balai Desa Glagaharjo, Cangkringan, Sleman, Yogyakarta, Rabu (9/12).
Sebagai tempat menyalurkan hak suara khusus tidak ada yang istimewa dari TPS ini, hanya saja ada sejumlah tanda yang bertuliskan tentang protokol kesehatan dan penunjuk arah keluar masuk TPS.
Ketika masuk warga wajib memakai masker, di cek dulu suhu tubuhnya, lalu diarahkan mencuci tangan dan duduk dengan jarak yang aman sambil menunggu panggilan.
Pada bagian depan, hanya terdapat sebuah spanduk bertuliskan TPS 8 Kalitengah Lor, Kalurahan Glagaharjo dan hanya dijaga oleh seorang keamanan desa.
Bagian dalam terdapat deretan bangku-bangku plastik yang digunakan untuk menunggu saat petugas memaggil nama dan memberikan surat suara.
“TPS ini sengaja dibuat dekat dengan barak, hanya di bagian sampingnya saja.Tujuannya agar para pengungsi tidak perlu naik ke dusunnya, maka kita siapkan disini,” jelas Panewu.
Suasana di dalam ruangan utama, terdapat tiga buah bilik yang dilengkapi dengan sekat, agar pada saat memilih tidak dapat dilihat oleh orang lain.
Cahaya ruangan cukup terang sehingga memudahkan warga khususnya lansia untuk dapat melihat gambar calon kepala daerah yang akan dipilih.
Namun ada yang cukup menarik pada TPS ini yaitu adanya berupa kayu berupa papan penghubung berukuran lebar yang di taruh pada bagian tangga kecil menuju ruang utama.
Kayu tersebut sengaja dibuat untuk memudahkan para lansia dan penyandang disabilitas untuk dapat naik ke ruang utama bilik pencoblosan.
Para petugas KPPSpun cukup gesit untuk membantu warga bila ada yang kurang mengerti atau tidak paham akan mekanisme pencoblosan.
“Para anggota KPPS memang sudh kami persiapkan dengan matang, karena kami tau, kebanyakan para pemilih adalah lansia atau orang tua. Jadi ya ekstra sabar dan dibutuhkan pengarahan juga,” kata Pono Dwiyanto, Ketua KPPS TPS 8.
Pono berharap, seluruh warga atau pengungsi Kalitengah Lor dapat terakomodir seluruhnya dan tidak ada yang terlewatkan.
“Mudah-mudah semua dappat menyalurkan hak suaranya, walaupun mereka kebanyakan lansia. Kami pasti akan dampingi bila mereka ada kesulitan,” harapnya.
Kirim Komentar