
"Acara ini bertujuan untuk mengangkat makanan tradisional yang dimiliki daerah agar mempunyai kedudukan sederajat dengan makanan di luar negeri," kata Kepala Bidang Pariwisata Dinas Pariwisata Seni dan Budaya (Disparsenibud) Kota Yogyakarta, Herman E. Sulistio di Benteng Vredeburg (22/08).
Kegiatan yang diikuti oleh 55 peserta yang tak hanya berasal dari Jogja ini diharapkan mampu menjadi permulaan bagi kuliner Jogja agar menjadi salah satu aset utama pariwisata Jogja yang selama ini belum dioptimalkan.
"Kekayaan kuliner Jogja seharusnya mampu menjadi aset pariwisata bagi Yogyakarta selain wisata alam dan budaya yang selama ini lebih dominan. Sekitar 2,4 juta wisatawan pertahun mengunjungi Jogja. Kita seharusnya bisa memanfaatkan kuliner Jogja sebagai salah satu tujuan wisata mereka," katanya.
Menurut Herman, peluang kuliner Jogja sangat besar sehubungan dengan image budaya Jogja yang telah lebih dahulu terbentuk. Namun untuk mengangkat kuliner Jogja, ada sejumlah aspek yang harus dipenuhi oleh Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Diantaranya adalah tingkat kebersihan dan kesehatan produk serta packaging yang menarik.
"Kuliner Jogja berpeluang besar untuk maju karena image budaya Jogja yang selama ini telah terbentuk. Untuk mengangkatnya, ada sejumlah aspek yang harus dipenuhi khususnya oleh Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), seperti tingkat kebersihan dan kesehatan produk serta packaging yang menarik," ujarnya.
Kuliner Jogja tidak hanya gudeg, bakpia, atau jadah tempe. Semua makanan yang ada di Jogja seharusnya dapat dijual kepada wisatawan bagi kepentingan Jogja sebagai salah satu kota tujuan wisata di Indonesia. Untuk itu, pengusaha kecil di Jogja diharapkan mampu berkreasi dan inovatif dalam menghasilkan produknya. Citarasa dan packaging adalah hal utama yang tidak bisa ditawar lagi sebagai salah satu pemikat wisatawan khususnya dari luar daerah bahkan luar negeri untuk membeli produk makanan mereka.
Pada kegiatan ini, terlihat sejumlah produk makanan seperti gudeg, bakso, martabak, coklat, jajanan pasar hingga produk yang khusus datang dari Tegal, Crepes Mr. D. Acara tahunan yang telah diselengarakan ke-9 kalinya ini, selain diisi dengan Seminar Kuliner, Bursa dan Bazar Makanan, juga mendatangkan pakar kuliner, Bondan Winarno pada Festival dan Lomba Kuliner yang akan digelar pada hari Minggu, 24 Agustus 2008 mulai pukul 08.00 WIB di Benteng Vredeburg. Sebelum lomba, akan diadakan Senam Massal pada pukul 06.00-07.30 WIB bersama Vena Melinda.
Kirim Komentar