Kesehatan

ODHA Hanya Butuh Dukungan dan Empati

Oleh : Dude / Senin, 00 0000 00:00

Yang dibutuhkan oleh Orang yang Hidup dengan HIV-AIDS (ODHA) tidaklah muluk-muluk, hanya dukungan moral dan empati. Untuk itu setiap orang seharusnya bisa membantu mereka untuk melewati masa-masa sulit dalam hidup mereka.

Tidak semua orang yang terinfeksi HIV atau bahkan mengidap AIDS menutup diri terhadap lingkungan. Banyak stigma negatif dan diskriminasi yang mereka terima, untuk mengubah pandangan tersebutlah justru ODHA harus berani menyuarakan dirinya.

"Butuh waktu yang cukup lama untuk ODHA membuka dirinya terhadap lingkungan, itu tergantung dari kemampuan masing-masing ODHA dapat menerima kenyataan tentang dirinya dan harus menekankan bahwa terinfeksi HIV umurnya akan pendek, itu sama sekali tidak benar karena HIV dapat diobati," kata seorang anggota Jaringan Orang Terinveksi HIV Indonesia (JOTHI) DIY, Yogi Wirastra di Yogyakarta, Jumat (19/3).

Yogi memaparkan bahwa dirinya mengetahui kalau positif terkena HIV tahun 2002 ketika pasangannya meninggal akibat terkena paru-paru dan terifeksi HIV, kemudian dia memeriksakan dirinya. Pada waktu itu di Bali belum ada tempat konsultasi mengenai HIV dan masih minim pengetahuan akan virus yang menurunkan kekebalan tubuh seseorang tersebut.

Baru tahun 2005, Yogi berusaha mencari informasi lebih lanjut dan mengetahui hasil laborat kalau dia positif terinfeksi reactive atau positif HIV.

Dia mengetahui kenyataan tersebut dengan sendirinya dan sempat depresi dan putus asa, namun tahun 2006 setelah ia tinggal di Yogyakarta dan mulai berkecimpung dengan ODHA, timbul keinginnya untuk menyuarakan isi hatinya dan teman-teman yang terkena diskriminasi tersebut.

"Setelah saya mendengar cerita teman-teman ODHA yang banyak mendapat perlakuan buruk dan diskriminasi, timbul keinginan saya untuk berani menghadapi kenyataan dan memberitahukan bahwa ODHA tidak seburuk anggapan yang ada di masyarakat. Selama ini ODHA hanya diam saja mendapat diperlakukan tidak adil, makanya perlu ada orang yang menyuarakan diskriminasi tersebut, siapa lagi kalau bukan ODHA sendiri, salah satunya saya" tandasnya.

Yogi mengatakan semula sempat tidak yakin mengungkapkan dirinya terinfeksi HIV, namun berkat dukungan teman-temannya dia akhirnya mau mengungkapkan hal yang selama ini sempat ditutupinya. Dia aktif menjadi juru bicara mewakili JOTHI DIY yang sampai saat ini anggotanya sudah mencapai 34 orang yang terinfeksi HIV.

"Saya juga ingin mengubah pandangan bahwa image OHDA secara fisik buruk, dimana tayangan-tayangan yang menampilkan ODHA tidak merepresentasikan keadaan fisik ODHA sebenarnya di Indonesia. Buktinya dapat dilihat penampilan fisik saya normal seperti orang biasa," katanya.

Dikatakannya lebih lanjut orang yang terinfeksi HIV itu dikarenakan kekebalan tubuhnya atau biasa disebut CD4 dibawah orang normal yang mencapai 1000, di Indonesia sendiri orang yang memiliki kekebatalan tubuh dibawah 200 harus diterapi.

Anti Retro Viral (ARV) untuk menekan jumlah virus sampai level terdeteksi dan merupakan terapi seumur hidup untuk mencegah Infeksi Oportunis (IQ)atau infeksi yang muncul akibat turunnya sistem kekebalan tubuh setelah dilumpuhkan HIV dan mencegah AIDS.

"CD4 saya masih di atas 400 jadi saya belum perlu terapi ARV. Hal ini disebabkan saya banyak mengkomsumsi makanan yang bernutrisi, sering berolah raga dan apabila sakit segera diobati. Untuk mengecek kadar CD4 setiap 6 bulan sekali saya rutin check up ke rumah sakit," ujarnya.

Meskipun Yogi sudah terbuka dan aktif bersosialisasi dan mengkampayekan HIV di lingkungan tempat tinggalnya juga di berbagai media massa, namun Yogi masih membatasi keterbukaannya di lingkungan kerja dengan alasan untuk menciptakan suasana kerja yang profesional dan memang tidak ada hubungannya dengan epidemi yang diidapnya.

Dengan keterbukaan ODHA saat ini, diharapkan dapat mengubah stigma dan diskriminasi yang melekat selama ini terutama dalam hidup bermasyarakat di lingkungan ODHA tinggal harus diterima dengan sikap yang saling menghargai dan bergaul seperti pada umumnya. Sekali lagi Yogi menekankan ODHA akan cepat membuka dirinya apabila lingkungan sekitarnya kondusif mendukungnya karena yang paling dibutuhkan ODHA adalah empati dan dukungan.

0 Komentar

    Kirim Komentar


    jogjastreamers

    JOGJAFAMILY

    JOGJAFAMILY

    JogjaFamily 100,9 FM


    SWARAGAMA 101.7 FM

    SWARAGAMA 101.7 FM

    Swaragama 101.7 FM


    RETJOBUNTUNG 99.4 FM

    RETJOBUNTUNG 99.4 FM

    RetjoBuntung 99.4 FM



    JIZ 89,5 FM

    JIZ 89,5 FM

    Jiz 89,5 FM


    SOLORADIO 92,9 FM

    SOLORADIO 92,9 FM

    Soloradio 92,9 FM SOLO


    Dapatkan Informasi Terpilih Di Sini