Tips Hari Ini

Ini Cara Agar Orang Tua Lebih Bertanggung-Jawab

Oleh : albertus indratno / Kamis, 05 November 2015 10:40
Ini Cara Agar Orang Tua Lebih Bertanggung-Jawab

Pertanyaan

Selamat pagi,

Semoga pagi ini hidup kita dilimpahi berkah oleh Tuhan Yang Maha Esa.

Saya Totok, usia 30 tahun. Begini, ehm, saya mau curhat sebenarnya. Bukan tentang saya tapi tentang keluarga kakak saya. Kakak saya sudah menikah selama hampir 4 tahun. Saat ini usia anaknya hampir 3 tahun. Mereka berdua tinggal di Yogyakarta. Baik kakak saya dan suaminya berasal dan bekerja di Yogyakarta.

Anaknya selalu dibawa berpindah-pindah tempat. Kalau dari Senin - Kamis di rumah saya di Babarsari. Sedangkan kalau Jumat - Minggu di rumah simbahnya di jalan Kaliurang. Sampai pada tahap itu saya tidak masalah. Namun, semakin jauh ada hal yang membuat saya gelisah. Salah satunya durasi dan mekanisme pembuatan keputusan di keluarga itu.

Hampir sebagian besar waktu si anak dihabiskan bersama kakek dan neneknya. Saat di rumah pun bapak ibunya cuma mainan gadget dan hidup dengan dunianya sendiri. Lalu saat saya tanya, jawab mereka singkat : kapan lagi nyenenengin bapak ibu. Menurut saya itu hanya pembenaran saja.

Belum lagi saat membuat keputusan. Apa yang dikatakan kakek dan nenek si anak yang dikerjakan. Jadi, bapak dan ibu si anak hanya benar-benar sebagai pelaksana. Waduh! Lagi-lagi saya tanya. Jawabnya setipe : kami cuma mau berbakti dan nyenengin bapak ibu.

Bagaimana sebaiknya ya? Saya pusing sendiri. Soalnya anak ini jadi benar-benar "lekat" dengan kakek neneknya. Saya takut besok ia merasa ketergantungan dengan kakek dan neneknya. Padahal, ia punya bapak dan ibu.

Terima kasih.



Totok di Babarsari

Jawaban

 Selamat pagi, Pak Totok.

Terima kasih ya sudah berbagi cerita. Kami mengetahui kegelisahan yang Bapak rasakan. Kami akan mencoba memberi saran yang kami harapkan dapat membantu permasalahan Bapak.

Sebelumnya, yang harus dilakukan adalah mencoba membicarakan hal ini dengan orang tua bapak dalam waktu yang sesuai dalam artian tidak dilakukan sebagaimana menginterogasi atau memberondong dengan berbagai pertanyaan yang justru tidak akan menghasilkan jawaban yang tulus dari orang tua Bapak tentang keberadaan cucu-cucunya di rumah beliau. Apakah beliau merasa keberatan atau tidak dengan dititipkannya cucu-cucu beliau di rumah?

Kemudian, setelah mengetahui jawaban dari orang tua Bapak, baru kemudian mulailah untuk berbicara dari hati ke hati dengan kakak Bapak tentang putra putrinya yang dititipkan di rumah kakek neneknya. Coba bicarakan bahwa anak-anak mereka adalah harta yang dititipkan Tuhan sehingga kita harus menjaganya dengan sebaik-baiknya, memberikan perhatian yang baik dan cukup, serta memenuhi semua kebutuhan yang diperlukan mereka, sehingga tanggung jawab dalam menjaga serta merawat mereka tidak bisa dititipkan begitu saja kepada orang lain.

Walau kepada kakek neneknya sekalipun. Kalaupun kedua orang tuanya bekerja dan harus dititipkan kepada kakek nenek atau saudaranya, tanggung  jawab orang tua tetap melekat pada orang tua anak sehingga dalam mencukupi kebutuhan selama berada di rumah kakek nenek tetaplah menjadi tanggung jawab orang tua.

Demikian yang bisa kami sampaikan. Semoga bermanfaat bagi Bapak dan keluarga :)

Salam,

 


Aisha Parenting

www.aishaparenting.com

@twit_aisha

"We strive to engage mindful parents to develop good reading

and eating habits, as well as to stimulate creativity at home"

 

0 Komentar

    Kirim Komentar


    jogjastreamers

    JOGJAFAMILY 100,2 FM

    JOGJAFAMILY 100,2 FM

    JogjaFamily 100,9 FM


    SWARAGAMA 101.7 FM

    SWARAGAMA 101.7 FM

    Swaragama 101.7 FM


    SOLORADIO 92,9 FM

    SOLORADIO 92,9 FM

    Soloradio 92,9 FM SOLO


    GERONIMO 106,1 FM

    GERONIMO 106,1 FM

    Geronimo 106,1 FM


    UNIMMA FM 87,60

    UNIMMA FM 87,60

    Radio Unimma 87,60 FM


    RETJOBUNTUNG 99.4 FM

    RETJOBUNTUNG 99.4 FM

    RetjoBuntung 99.4 FM


    Dapatkan Informasi Terpilih Di Sini