Candi
Candi Ratu Boko Yogyakarta
Jalan Raya Jogja - Solo, Prambanan, Sleman, Indonesia
Telp: +62-274-496510
Fax: +62-274-498325
Ulasan
Tentang Candi Ratu Boko Yogyakarta
Kraton Ratu Boko terletak di Bukit Boko, 19 kilometer ke arah timur dari Kota Yogyakarta (menuju ke arah Wonosari) dan 2 kilometer dari Candi Prambanan ke arah selatan.
Dilihat dari lokasinya yang berupa dataran tinggi, kompleks Ratu Boko memiliki
keunikan dan daya tarik tersendiri. Salah satunya adalah pemandangan yang cukup
memukau; sejauh mata memandang akan terlihat Candi Prambanan dan Candi Kalasan
di arah utara dengan latar belakang pemandangan Gunung Merapi dan suasana pedesaan
dengan sawah menghijau di sekelilingnya. Selain itu, di arah selatan, samar-samar
dapat terlihat Pantai Selatan.
Riwayat pendirian dan penggunaan bangunan di kompleks Ratu Boko antara lain dapat diketahui dari prasasti yang ditemukan di kompleks ini. Berdasarkan sumber prasasti Walaing yang berangka tahun 792 M, berisi tentang peringatan pendirian Abhayagiriwihara oleh Rakai Panangkaran.
Berdasarkan struktur bangunan dan prasasti yang ditemukan, kompleks Ratu Boko awalnya adalah sebuah wihara untuk pendeta Buddha yang bernama Abhayagiri. Selanjutnya pada tahun 856 M, kompleks tersebut difungsikan sebagai kraton oleh Rakai Walaing Pu Khumbayoni yang beragama Hindu. Oleh karena itu tidak mengherankan bila unsur agama Hindu dan Buddha tampak bercampur di bangunan ini.
Unsur Hindu dapat dilihat melalui yoni, tiga miniatur candi, arca Ganesha dan Durga, serta lempengan emas dan perak bertuliskan mantera agama Hindu. Sedangkan unsur Buddha dapat dilihat dari adanya arca Buddha, reruntuhan stupa, dan stupika.
Kompleks bangunan di Bukit Boko disebut sebagai kraton karena memang disinggung dalam prasasti dan juga karena kemiripannya dengan gambaran sebuah kraton. Dalam kitab kesusasteraan Bharatayudah, Kresnayana, Gatotkacasraya, dan Bhomakawya, disebutkan bahwa kraton merupakan kompleks bangunan yang dikelilingi pagar bergapura.
Di dalamnya terdapat kolam dan sejumlah bangunan lain seperti bangunan pemujaan dan di luar kraton terdapat alun-alun. Adanya sejumlah umpak serta batur-batur dari batu andesit di kompleks ini, mengindikasikan bahwa dahulu bangunan yang berdiri di atasnya terbuat dari bahan kayu.
Berdasarkan letaknya, bangunan di kompleks Ratu Boko dapat dikelompokkan menjadi
tiga bagian, yaitu kelompok barat, tenggara, dan timur. Bangunan tersebut terletak
pada teras-teras yang dibuat pada punggung hingga puncak bukit, dengan halaman
paling depan terletak di sebelah barat, terdiri atas tiga teras.
Masing-masing teras dipisahkan oleh pagar batu andesit setinggi 3,50 meter, dan tebing teras diperkuat dengan susunan batu andesit. Batas halaman sebelah selatan juga berupa pagar dari batu andesit, namun batas utara merupakan dinding bukit yang dipahat langsung.
Bagian tenggara meliputi struktur lantai, gapura, batur pendopo, batur pringgitan, miniatur candi, tembok keliling, dua kompleks kolam, dan reruntuhan stupa. Kedua kompleks kolam dibatasi pagar dan memiliki gapura sebagai jalan masuk. Di dasar kolam, dipahatkan lingga yoni, langsung pada batuan induk (bedrock). Bangunan kelompok timur meliputi satu buah kolam dan dua buah gua yang disebut Gua Lanang dan Gua Wadon.
Gallery
Tempat menarik sekitarnya
Elektronik
Kharisma Electronik
Segala detail dan informasi yang Anda perlukan, bisa langsung ditanyakan pada kontak yang tertera. Gudeg.net memberikan informasi terbaru bagi Anda ya [...]