Candi
Candi Ijo Yogyakarta
Gumuk Ijo, Prambanan, Sleman, Indonesia
Ulasan
Tentang Candi Ijo Yogyakarta
Candi Ijo terletak di atas sebuah bukit yang oleh masyarakat setempat disebut Gumuk Ijo, bukit tertinggi di wilayah Prambanan. Ketinggian Bukit Ijo 410 meter di atas permukaan laut, sedangkan Candi Ijo terletak pada ketinggian 357,402 - 395,481 meter di atas permukaan laut. Apabila kita berdiri di Candi Ijo dan memandang ke arah selatan, terlihat lembah berteras yang curam, tetapi menyajikan pemandangan yang sangat indah.
Candi Ijo merupakan komplek percandian yang terdiri atas beberapa bangunan dengan halaman teras berundak. Halaman paling suci berada di bagian belakang dan paling atas. Hal tersebut mengingatkan pada salah satu hasil kebudayaan megalitik yang berupa bangunan punden berundak. Periode pendirian komplek bangunan tersebut belum dapat diketahui secara pasti.
Akan tetapi, profil candi, motif hiasan kala-makara, langgam arca dan relief candi yang digambarkan secara naturalistis, mempunyai kemiripan dengan candi-candi di sekitarnya yang dibangun pada abad VIII-X Masehi, sehingga diperkirakan candi ini didirikan pada periode yang sama.
Di dalam candi terdapat lingga-yoni yang melambangkan Dewa Siva yang menyatu dengan Dewi Parwati. Dengan demikian dapat disimpulkan bawa candi ini mempunyai latar belakang keagamaan Hindu aliran Siva. Pemujaan yang dilakukan di candi ini ditujukan untuk memuja Siva dalam bentuk lingga, disebut lingga kultus. Pada candi perwara tengah terdapat arca lembu (nandi). Dalam mitologi Hindu, nandi merupakan kendaraan Dewa Siva.
Struktur bangunan lain yang ada di komplek Candi Ijo, antara lain terdapat pada teras kesembilan, berupa sisa batur bangunan yang menghadap ke timur. Di teras kedelapan terdapat tiga buah candi dan empat buah batur bangunan, serta ditemukan dua buah prasasti batu. Salah satu prasasti ditemukan di atas dinding pintu masuk candi yang diberi kode F.
Prasasti batu tersebut setinggi satu meter dengan tulian berbunyi Guywan, oleh Soekarto dibaca Bhuyutan yang berarti pertapaan. Prasasti tersebut sekarang disimpan di Museum Nasional Jakarta. Prasasti batu lain berukuran tinggi 14 cm, tebal 9 cm, yang memuat 16 buah kalimat yang berupa mantra kutukan yang diulang-ulang berbunyi "Om sarwwawinasa, sarwwawinasa".
Prasasti tersebut tidak menyebut angka tahun, tetapi dari sudut paleografis dapat diperkirakan berasal dari abad VIII-IX Masehi, sehingga Candi Ijo diduga juga dibangun pada periode yang sama. Di teras kelima terdapat satu candi dan dua batur, sedangkan di teras keempat dan teras pertama masing-masing terdapat satu candi. Namun, teras kesepuluh, ketujuh, keenam, ketiga, dan kedua tidak ditemukan bangunan.
Tempat menarik sekitarnya
Candi
Candi Prambanan Yogyakarta
Tentang Candi Prambanan Yogyakarta Agama Hindhu mengenal Tri Murti yang terdiri dari Dewa Brahma sebagai Sang Pencipta, Dewa Whisnu sebagai Sang Pe [...]
Traditional Market
Pasar Prambanan Yogyakarta
Pasar Prambanan menempati kawasan di sekitar kawasan candi Prambanan di kecamatan Prambanan . Pasar ini berada sekitar 16 km dari pusat kota Yogyakar [...]
Candi
Candi Banyunibo Yogyakarta
Tentang Candi Banyunibo Yogyakarta Matahari bersinar di atas kepala. Cahayanya membentuk guratan-guratan di sepanjang tembok. Suara burung yang be [...]