Seniman & Budayawan
Yustinus Aristono
Seturan Gang Durian 161 A, Catur Tunggal, Depok, Sleman INDONESIA

Ulasan
Yustinus Aristono, seorang bapak dari Akrus Lintang Oktavia Larasati dan Yohanes Bosko Teduh Suryo Febrian Asputro ini, sejak kecil mempunyai keinginan yang kuat untuk bisa menjadi orang terkenal. Karena itu ia mepilih jalur teater sebagai gerbong untuk mengantarkan cita citanya. Berbagai usaha dilakukan, mulai dari mengikuti ekstra kulikuler teater di SMA, masuk sanggar Bambu dan dibimbing oleh Fajar Suharno dari sanggar Dinasti kemudian dilanjutkan kuliah pada Institut Seni Indonesia dengan jurusan teater, Aristono terus berusaha melengkapi kemampuan teaternya.
Aristono merasa hidup yang sebenarnya adalah di dalam teater, karena baginya tidak ada kamuflase di dalam teater. Pengajar SMKI jurusan teater ini merasa tertantang untuk menjawab pertanyaan bahwa teater sekarang ini belum mampu untuk menghidupi. Karena itu bapak dua anak ini menambah kemampuan pasca sarjana di Institut Seni Iindonesia Yogyakarta jurusan teater.
Sebagai seniman teater yang sudah cukup lama bergumul di dunia kesenian berbagai karya sudah banyak dihasilkan, diantaranya menulis naskah pada Kolaborasi Cak Tembang Pangeleng, juga pernah menjadi supervisor pentas Nyanyian Kardus pada FKY, selain itu Aristono juga pernah berkarya di Makassar sebagai penulis naskah dan sutradara dalam pentas Komedi Ron Ron di Negri Atas Angin Bawah Kapas.
Dalam proses berteater Aristono juga banyak mendapatkan penghargaan diantaranya juara baca puisi se-DIY pada tahun 1989, ia juga pernah mendapat juara dua Geguritan tingkat umum se DIY tahun 2002.