Seniman & Budayawan
Wisnu Gito Saputro
Pedukuhan Wadas RT 02 RW 03 Desa Tridadi, Sleman INDONESIA

Ulasan
Berangkat dari keluarga seniman yang cukup kondang di Yogyakarta, Wisnu Gito Saputro, sejak belia sudah ditempa dengan keras oleh ayahnya, yang juga seorang dalang, yaitu Pak Gito (almarhum). Mulai dari sabetan, vokal sampai pada teknik-teknik mendalang, sudah ia dapatkan sejak ia masih duduk di bangku sekolah dasar.
Lahir di Sleman, 6 januari 1962, Wisnu sejak kelas tiga SD ia sudah mulai belajar ndalang, meskipun sering mendapat bentakan, bahkan tidak jarang mendapat tamparan dari ayahnya, jika salah atau kurang serius dalam latihan. Tapi, justru dari sanalah ia mendapatkan pelajaran yang sangat berharga, yang kelak dikemudian hari, membawa dia sebagai seorang dalang yang cukup diperhitungkan.
Menggeluti kesenian wayang merupakan keharusan baginya, karena siapa lagi yang akan mewarisi budaya tradisi itu, jika anak dalang tidak mau melanjutkannya. Kelas 5 SD ia sudah berani mengundang teman-temannya untuk melihat kebolehannya mendalang, walau pentasnya dilakukan siang hari. Dan sangat luar biasa, kelas 2 SMP ia sudah "PY" atau ditanggap untuk mendalang. Beberapa penghargaan pernah diterimanya, antara lain dari pemerintah kabupaten, dan dari pemerintah propinsi.
Sebagai anak seorang dalang, sudah puluhan kali, dan puluhan kota ia kunjungi dalam kariernya sebagai seorang dalang. Namun, ia mengaku sangat berkesan sekali ketika ia bisa tampil di Pagelaran Kraton Yogyakarta, dan memainkan wayang kraton, yang tidak sembarang orang boleh memainkannya, yaitu dalam rangka FKY II.