Seniman & Budayawan
Wisben Antoro
Patangpuluhan WB 3/462, Yogyakarta INDONESIA

Ulasan
Seringkali orang mengira nama Wisben adalah nama julukan atau nama panggilan dari lingkungannya, padahal Wisben adalah nama aslinya; lengkapnya Wisben Antoro. Pria kelahiran Yogyakarta, 5 Oktober 1967, ini mulai menyukai dunia panggung khususnya lawak sejak kecil saat ia sering ikut ibunya pentas.
Ibunya sinden bernama Sri Rahayu, ayahnya Kasmadi seorang sungging wayang, tidak diragukan lagi darah seni yang ada dalam diri Wisben mengalir dari kedua orangtuanya.
Lawak bagi Wisben adalah jalan hidup, ia merasa tidak pernah pesimis dan takut kalau ia tidak bisa hidup dari melawak. Terkenal sebagai penjual angkring dalam "Obrolan Angkring" TVRI Yogyakarta ini mengaku bahwa lawak adalah pekerjaan yang tidak mudah.
SMKI merupakan tempat pertemuan pertama Wisben dengan teman-teman yang sama-sama menyukai lawak, grup lawak "Jeng-jeng Jus" milik Wisben dan temannya berhasil menjadi juara bertahan dalam lomba lawak di Sekaten. Selepas di SMKI ia tidak melanjutkan studinya karena lebih memilih untuk menekuni lawak, sejak itu ia terus melawak dan berkeliling Indonesia.
Walaupun diakui melawak itu tidak mudah, namun Wisben terus belajar dan menggali potensi yang ada di dalam dirinya agar terus bisa mengapresiasi kreativitasnya dan membuat orang lain tertawa. Buku-buku Pak Guno, kaset-kaset Basiyo dan belajar dari Junedi (alm) adalah satu bentuk usaha yang dilakukannya agar selalu bisa aktual dalam dunia lawak.
Suami dari Windi Puspasari ini pernah meraih juara pertama dalam Lomba Lawak Tunggal di Jakarta tahun 1998, juara pertama dalam Lomba Lawak Bagito Cup I, serta bersama dengan grup "Jeng-Jeng Jus" menjadi juara bertahan dalam Lomba Lawak Sekaten sampai dengan 1987.