Seniman & Budayawan
Ignatius Wahono
RT 06 RW 21, Kembaran, Tamantirto, Kasihan, Bantul INDONESIA

Ulasan
Bermain kethoprak bagi Ignatius Wahono adalah pengisi waktu luang saja karena Wahono sebenarnya berprofesi sebagai guru SD dan tamatan SG A (Sekolah Guru A) pada tahun 1979. Pada awal karirnya Wahono pernah membentuk perkumpulan karawitan yang bernama "Tunggal Jiwa". Kelompok kesenian ini biasanya mengiringi pementasan kethoprak. Dari situlah Wahono banyak mengenal dunia seni peran, hingga akhirnya pada tahun 1965, Wahono benar-benar terjun menjadi pemain kethoprak.
Grup yang pertama kali diikutinya adalah "Irama Masa" yang berada di daerah Bantul (1965-1969). Pada tahun 1969 Wahono pindah ke grup yang bernama "Budi Rahayu". Di grup ini dia bertahan dua tahun saja, sebelum akhirnya pindah ke grup Sapta Mandala hingga saat ini. Ilmu dalam dunia seni peran banyak didapatkan Wahono dari keikutsertaannya pada berbagai perkumpulan kesenian tersebut.
Dalam kethoprak dia sering dipercaya untuk memerankan tokoh-tokoh adipati, kakek-kakek, patih dan resi. Dia pernah pula menulis beberapa naskah drama, salah satunya yang paling tekenal yaitu naskah "Kelahiran Yesus Kristus" yang sering dipentaskan pada gereja-gereja di Yogyakarta, seperti Gereja Baciro dan Pugeran. Wahono pernah mendapat penghargaan dari Pemerintah DIY, yakni dari Gubernur DIY, Sultan Hamengku Buwono X pada tahun 1999-2000.