Seniman & Budayawan
Jujuk Prabowo
Perum. Karang Jati Blok A2 No. 5 Bangunjiwo, Kasihan Bantul Yogyakarta
Telp: +62 -274-413170

Ulasan
Jujuk Prabowo mengaku bakat seninya diperoleh dari kakeknya (pemain reog). Selain itu, alam juga ikut menumbuhkan sense of art-nya. Lingkungan tempat tinggalnya dulu banyak pemain kethoprak. Hingga akhirnya Jujuk tergoda untuk menjajaki dunia kethoprak pada tahun 1969. Tak berapa lama kemudian dia masuk kelompok Wayang Wong Ngesti Pandhowo.
Oleh karena ia lebih senang menari, maka Jujuk masuk ke Pusat Latihan Tari Bagong Kusudiardja pada tahun 1970. Di sana ia mendapat didikan tarian klasik baru (kontemporer). Untuk menambah kemampuannya, Jujuk juga belajar balet dari Wisnu Ardani. Pada masa-masa inilah Jujuk menemui persimpangan antara sekolah dan berkesenian. Menghadapi dilema seperti itu, Jujuk mempercayakan jalan hidupnya kepada sang waktu.
Akhirnya, karena sering pentas di luar kota, Jujuk lebih memilih berkesenian ketimbang menyelesaikan sekolah di SMA Marsudhi Luhur. Kemudian, tahun 1973 bersama Fajar Suwarno, ia mendirikan Teater Dinasti dan berhasil mementaskan beberapa naskah, diantaranya Syeikh Siti Djenar, Umang-Umang, Topeng Kayu, dan Sepatu Nomer Satu.
Single parent dari lima orang anak ini juga pernah menjadi dosen tamu di jurusan Penyutradaraan Institut Seni Indonesia dan Jurusan Sastra Inggris, Universitas Sanata Dharma. Ia juga aktif memberikan workshop di berbagai tempat, seperti Surabaya, Jakarta, Semarang, dan Kuala Lumpur. Kini, Jujuk bergabung dengan teater Gandrik (Padepokan Seni Bagong Kusudiardja).