Seniman & Budayawan

Martinus Miroto, yang biasa dipanggil Miroto ini bukan hanya seorang penari, tetapi juga koreografer, PNS, dan staf pengajar di Institut Seni Indonesia pada bidang oleh tubuh dan koreografi baik S1 maupun S2. Dia juga pernah menjadi salah satu pemain pada film yang disutradarai oleh Garin Nugroho.

Lahir dari keluarga seni, ayah dari dua anak ini masuk SMK I lalu meneruskan studinya ke Institut Kesenian Jakarta (IKJ). Berjalan setahun, dia balik ke Yogyakarta dan belajar secara informal dengan banyak orang seperti Sardono, Pak Bagong, Pena Baus, Peter Seller, Tong Keng Seng, dan lain-lain. Dia juga belajar Taichi di Taipei yang menurutnya sangat membantu bagi seorang penari seperti dirinya.

Sekarang ini, lelaki kelahiran Yogyakarta, 23 Februari 1959 ini juga mempunyai studio sendiri di Kradenan, Banyuraden Gamping. Lewat studio itu dia mulai tertantang untuk membuat program, mencoba mendidik generasi muda, serta berkomitmen untuk mengembangkan seni tari. Di studio inilah dia intens berlatih sekaligus melatih beberapa orang baik itu yang menjadi anggota atau crew-nya maupun orang yang hanya iseng dan ingin tahu.

Sampai pada tahun 1979 dia telah memproduksi lebih dari 40 karya. Karya itu berupa pementasan pada level daerah, nasional, maupun internasional. Dia juga sudah pernah mengikuti festival tari dunia. Mengenai penghargaan, dia tidak membicarakannya secara satu persatu, tapi mengaku bahwa dia juga mendapat banyak penghargaan.