Sejarah
Keripik Belut
Godean, Yogyakarta

Ulasan
Keripik belut adalah makanan khas yang biasa ditemukan di wilayah Godean, Kabupaten Sleman, Propinsi daerah Istimewa Yogyakarta. Jenis Kripik ini jarang ditemukan di wilayah lain dan hal inilah yang mungkin membuat keripik belut menjadi unggulan kuliner yang dimiliki oleh Kabupaten Sleman.
Mungkin sedikit aneh dan jijik ketika mendengar kata belut. Ya, karena belut adalah binatang yang biasa tinggal di lokasi persawahan dengan bentuk menyerupai ular dan ikan lele. Belut yang memiliki tubuh licin ini sangat sulit dipegang. Binatang air tawar ini biasanya mengkonsumsi ikan dengan ukuran kecil untuk kelangsungan hidupnya.
Belut yang biasa ada di sawah dan kurang diperhatikan tersebut ternyata dapat diolah menjadi makanan yang enak. Melalui tangan trampil masyarakat Godean belut tersebut kemudian diolah menjadi keripik. Bisnis pembuatan keripik belut ini telah berlangsung sejak tahun 1980 dan tentu saja awalnya belum seterkenal saat ini. Pedagang yang menjualnya juga hanya pedagang kecil di pasar tradisional.
Seiring perkembangan jaman, keripik belut semakin dikenal oleh masyarakat luas. Hal tersebut tentu saja berbanding lurus dengan bertambahnya jumlah pembuat keripik belut. Bahkan saat ini keripik belut telah menjadi industri rumahan masyarakat. Dari sisi bahan baku, dengan jumlah permintaan yang banyak membuat bahan baku belut dariGodean selalu kekurangan. Untuk mengantisipasi masalah tersebut, bahan baku sampai diambil dari daerah lain seperti klaten, Boyolali, dan beberapa daerah lain.
Anda dapat menikmati keripik belut ini dengan hanya mengeluarkan uang anatara Rp. 25.000,00 â Rp.50.000,00 perkilo tergantung dari jenis keripik belut yang Anda minati. Keripik belut dengan ukuran kecil dan tanpa tepung justru lebih mahal ketimbang yang besar dan bertepung karena rasanya akan lebih gurih. Harga tersebut lumayan terjangkau karena Anda juga akan memperoleh kandungan gizi dan protein yang dimiliki belut. Makanan ini dapat menjadi alternatif kuliner dan oleh-oleh Anda ketika berkunjung ke Yogyakarta.