Guest House

Ndalem Gamelan: So Private a Home for You Yogyakarta

jl. Gamelan no. 18, Panembahan, Kraton, Yogyakarta
Telp: 0274-378721,
Fax: 0274-378721

Selain itu, ada rumah belakang beserta taman yang terpisah dari bangunan rumah utama. Rumah belakang yang dilengkapi teras ini tidak setua bangunan rumah utama.

Sebagian besar tembok rumah utama masih asli, seluruh pintu dan tiang jatinya masih penginggalan lama. Ruang tamu berundakan merupakan sisa budaya masa silam. Saat masih terdapat perbedaan strata sosial, di undakan ini abdi dalem biasa duduk di lantai berkomunikasi dengan pemilik rumah. Ada ruang/kamar kecil tanpa pintu tepat di tengah ruang tamu disebut sentong yang sebenarnya merupakan bagian utama rumah. Samping rumah (tegel kuning polos), dulu biasa digunakan untuk menerima tamu dari strata sosial lebih rendah.

Karena bangunannya unik dengan perabot rumah antik, dikelilingi taman-taman yang asri dan halaman cukup luas, nDalem Gamelan beberapa kali dipinjam sebagai tempat berlangsungnya pesta pernikahan yang romantis.

Di nDalem Gamelan anda bisa menikmati pijatan (�by request�) sambil jangan lupa minum jamu beras kencur atau kunir asem dicampur es yang bisa dibeli saat siang hari, tepat di seberang rumah. Sedangkan malam, adalah momen paling mengesankan di nDelem Gamelan. Ada teras/beranda depan untuk tempat bekumpul, sambil menghirup wedang jahe panas yang dijual di samping rumah.

Di kawasan ini masih dapat dijumpai rumah-rumah tua yang di antaranya berhalaman cukup luas dengan naungan pohon sawo tua yang lebat. Mengelilingi kawasan Jero Benteng sampai ke keraton dan alun-alun, paling pas dengan naik becak di saat pagi atau sore saat matahari tak lagi terik. Dengan becak pun Malioboro yang terkenal dapat ditempuh dalam waktu  tak terlalu lama.

Menginap di nDalem Gamelan, maka Anda penghuni sekaligus pemilik rumah artistik ini. Dikarenakan letaknya di dalam kawasan Benteng Keraton, dimana Keraton merupakan tempat sakral dalam Budaya Jawa, penghuni pun diharapkan tidak membuat kondisi yang dapat merusak keasrian budaya Jawa.