Upacara Adat & Festival Budaya
Kupatan Jolosutro
Srimulyo, Piyungan, Bantul

Ulasan
Dalam rangka mencari kesempurnaan setelah berguru pada Kanjeng Sunan Kalijaga, Ki Cokrojoyo berkelana - meninggalkan istrinya meski saat itu telah mengandung. Setelah terpenuhinya tujuan, Ki Cokrojoyo pulang bertemu istri & putranya yang saat itu telah dewasa. Sang istri terkejut karena suaminya wajahnya telah berubah hitam (hangus=gosong=geseng) akibat tempaan ilmu ujian berat dari sang guru.
Untuk itu kemudian dibuatkan selametan/syukuran di Lowano/Jolosutro tempatnya ujian ilmu tersebut, yang dalam pelaksanaannya Nyi Bagelen mebuat nasi yang dibungkus daun kelapa muda (janur) berbentuk segiempat dinamakan Kupat Luar yang bermakna âKupatâ Laku Papat & Luar artinya selesai menunaikan kewajiban ujiannya. Kemudian Ki Cokrojoyo berganti nama menjadi Sunan Geseng, dan tradisi selametan tsb dilestarikan sampai sekarang dengan nama Kupatan Jolosutro.
Ritual ini dilaksanakan sesudah masa panen padi, hari senin legi bulan sapar bertempat di makam Sunan Geseng. Dalam perkembangannya waktu panen berubah, berpedoman hari yang tepat sesuai penanggalan jawa. Upacara ini bertujuan sebagai ungkapan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, mohon berkah agar hasil panenan melimpah, serta mendoakan nabi Muhammad SAW, kanjeng Sunan Kalijaga, Sunan Geseng & para leluhur.