Seniman & Budayawan

Sugito

Desa Pajangan, Sleman INDONESIA

Seniman pedalangan, pelawak, dan ketoprak kelahiran Yogyakarta tahun 1943 ini adalah saudara kembar seniman Sugati. Sugito dan Sugati menjadi duet yang cukup populer saat di atas panggung, dan orang akrab menyebut mereka, Gito-Gati.

Darah senimannya mengalir dari sang ayah, Ki Cermo Taruna yang bekerja sebagai dalang. Seperti umumnya anak dalang, Gito kecil terbiasa hidup dari panggung ke panggung mengkuti setiap pementasan wayang oleh ayahnya. Tak heran bila sekolahnya terlantar, SD tidak tamat. Sejak itulah, tahun 1949, Gito terjun dalam dunia kesenian. Selain karena lingkungannya, hati kecilnya juga ingin mengembangkan kesenian pedalangan, lawak dan ketoprak.

Tahun 1959, Gito mulai merintis pementasan-pementasan dagelan Mataram dan ketoprak bersama saudara kembarnya Gati dan seniman-seniman lainnya ke berbagai daerah di DIY dan Jawa Tengah. Tahun 1966, bersama grup Irama Massa, Gito mengadakan pentas di Yogyakarta, Sleman, Purworejo, Kebumen dan kemudian bersama dengan Daliman (Sidal), Gito mendirikan grup kesenian PS Bayu.

Tahun 1979, Gito mulai mengisi siaran ketoprak di TVRI Yogyakarta dan RRI Nusantara II. Beberapa lakon yang merupakan buah karyanya adalah Sadewa Racut, Kilat Bawana, Petruk Takon Bapa, Wisanggeni Ratu, dan Wahyu Panca Tunggal.