Seniman & Budayawan

Probo Pawoko

Yogyakarta INDONESIA

Probo Pawoko

Ulasan

Penari klasik gaya Yogyakarta ini lahir di Yogyakarta tahun 1918. Probo Pawoko mulai bergelut dengan seni tari sejak menamatkan sekolah di Sekolah Rakyat Taman Siswa sekitar tahun 1934. Namun sebenarnya, ia mengenal dunia tari dari ayahnya, R. Lurah Atmo Sastro, seorang abdi dalem pada masa Sri Sultan HB VIII.

Di rumahnya, ia dididik langsung oleh ayahnya. Latihan demi latihan menumbuhkan semangat untuk menekuni dunia tari semakin dalam. Maka begitu lepas dari Sekolah Rakyat, ia memutuskan untuk menekuni dunia tari dari pada sekolah. Ia kemudian belajar di Tedjokusuman di bawah asuhan Bendoro Pangeran Haryo Suryadiningrat. Beberapa tarian ia kuasai, dari yang tari gagah, alus, raksasa, kera, bugis, bapang, juga termasuk alusan untuk dewa. Dalam perkembangannya, Probo Pawoko mendapat nama dewasa sebagai R. Riyo Probo Wilogo.

Perjalanan selanjutnya, ia mengabdikan diri pada Kraton sebagai abdi dalem dengan tugas menjaga keamanan. Meski demikian ia tetap mengikuti latihan tari di Kraton. Bahkan ia diminta menjadi wayang orang Kraton karena dinilai cukup pantas untuk membawakan tari-tarian kambeng, terutama kambeng Gathutkaca yang pernah ditarikan ayahnya. Oleh BPH Haryo Hadisuryo, ia dilatih kambeng Werkudara, sedangkan kambeng Ontorejo dan Ontoseno diperolehnya dari KRT Jaya Winama dan Tumenggung Purwonegoro.

Sebagai penari, ia pernah membawakan bekas lawung dalam jamuan tamu negara di Puro Pakualaman dalam menerima kunjungan Ratu Elizabeth dari Belanda, membawakan tari Umar Maya Umar Madi saat mengikuti kunjungan Menteri Perdagangan ke Malaysia, mengikuti festival Ramayana di Prambanan dan fragmen Arjuna Wiwaha tahun 1969, dan tahun 1971 bersama dengan peserta lain dari India, Thailand, dan sebagainya.

Yang tak terlupakan adalah saat harus menghibur di front-front pertahanan Sumatera Barat tahun 1959, yang kemudian ia ditawari bergabung dengan tentara dalam resimen 72. Namun, ia tetap menjadi abdi dalem Kraton Yogyakarta. Atas pergulantannya di dunia seni tari, ia pernah mendapat penghargaan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan DIY, dan KODAM se-Sumatera Barat.

jogjastreamers

GCD 98,6 FM

GCD 98,6 FM

Radio GCD 98,6 FM


UNIMMA FM 87,60

UNIMMA FM 87,60

Radio Unimma 87,60 FM


JOGJAFAMILY

JOGJAFAMILY

JogjaFamily 100,9 FM


ARGOSOSRO FM 93,2

ARGOSOSRO FM 93,2

Argososro 93,2 FM


SWARAGAMA 101.7 FM

SWARAGAMA 101.7 FM

Swaragama 101.7 FM


SWADESI ADHILOKA

SWADESI ADHILOKA

Handayani FM


Dapatkan Informasi Terpilih Di Sini