Seniman & Budayawan
Heru Sunarno BA
Jl. Gondosuli No. 19 Sanggrahan, Baciro GK IV/169 Yogyakarta INDONESIA

Ulasan
Heru Sunarno, penari ini lahir di Surakarta, 23 November 1928. Narno tidak berasal dari keluarga seniman. Meski demikian, ia memiliki ketertarikan pada dunia seni. Pendidikan formalnya di tempuh hingga SMTA (1951) di kota Surakarta dan kemudian pada tahun 1963, Narno masuk ke ASTI Yogyakarta pada Jurusan Tari yang baru saja dibuka.
DI ASTI, Narno belajar tari gaya Yogyakarta yang wajib diikuti oleh setiap mahasiswa Jurusan Tari. Selain di ASTI, ia belajar juga pada Kusumo Kesowo untuk tari gaya Surakarta jenis alusan, pada Sadali untuk tari gaya Surakarta jenis gagahan. Untuk tari gaya Yogyakarta, ia nyantrik di Kridha Beksa Wirama pimpinan Gusti Tedjo Kusumo.
Proses pergulatannya dalan dunia seni tari tradisional kiranya tidak dapat dilepaskan dari jiwa nasionalis-nya. Kebetulan ia adalah anggota veteran dan bersama dengan veteran lain, ia mendirikan Arena Budaya. Di sanggar Arena Budaya inilah, Narno menjadi pelatih tari dan juga mengajar di berbagai sanggar tari lainnya.
Sebagai penari, Narno sering mendapat undangan untuk pentas tari pada upacara pernikahan, hari ulang tahun kemerdekaan, penyembutan tamu negara, dan dalam pembukaan pasar malam di Yogyakarta. Atas keaktivannya dalam dunia tari tradisional, di tahun 1989, Narno menerima penghargaan seni dari pemerintah daerah Propinsi DIY.
Meski sudah pensiun sejak tahun 1988, Narno masih aktif di sanggarnya. Bersama istrinya, Sumarni, ia tinggal di Jl. Gondosuli No. 19 Sanggrahan, Baciro GK IV/169.