Tradisional

Warung Bakmi Jombor Yogyakarta

Jalan Magelang Km 6.3, depan Hotel Borobudur, Yogyakarta Jam buka umum :17.30-02.30 WIB

Suara mesin mobil menderu di Jalan Magelang, Yogyakarta. Beberapa petugas berseragam oranye sibuk bekerja di jembatan layang yang berdiri di depan Hotel Borobudur itu. Sebuah bangunan satu lantai menghadap ke barat, tampak senyap. Di depannya terdapat genangan air yang nyiprat saat terlindas ban. Ada spanduk besar tertempel. Tulisannya: Warung Bakmi Jombor. 

Bangunan warung berwarna hijau tua ini tampak kusam. Beberapa bagiannya berdebu, temboknya pun tak bersih. Ada garis-garis hitam disana-sini. Meskipun begitu, warung ini termasuk jujugan (tempat yang dituju)  para wisatawan dari luar Yogyakarta. Ada nostalgia dan romantisme di warung itu. Dulu, mereka datang sebagai mahasiswa yang sedang berpacaran di warung itu. Sekarang, saat sudah bekerja dan sukses di perantauan, mereka kembali untuk mengenang masa lalu.

Menu warung ini bermacam-macam. Unggulannya bakmi kuah yang diberi potongan daging ayam kampung. Kuahnya seger, gurih dan kemranyas.  Konon kabarnya, kuah bakmi Jombor mujarab hilangkan sakit kepala. Baik karena putus cinta atau kena PHK.

Saat memesan, juru masak akan bertanya, "Mi kuning atau putih (suun)?" Mi kuning teksturnya lebih padat, berat dan ukurannya dua kali lebih besar dari mi instan yang ada di pasaran. Sedangkan suun lebih tipis, putih, dan mengkilat. Dalam sehari jumlah mi yang dihabiskan mencapai 10 kg. 3 kg untuk siang hari. Sisanya untuk malam hari.

Kalau ingin lebih pedes ada potongan cabai hijau. Cobalah menyendok kuah terlebih dahulu, lalu lanjutkan dengan menggigit ujung cabai. Dijamin gurih yang mengalir di dalam mulut akan langsung bercampur rasa pedas yang kemranyas. Ada juga irisan acar untuk menambah rasa manis dan segar.

Mi yang disajikan pun terasa berbeda. Meskipun bercampur dan tenggelam di lautan kuah kaldu, mi disini tetap menunjukkan karakter rasa yang sedikit hambar. Jika ingin memberi sedikit sentuhan baru, tambahkan potongan bawang goreng dan daun seledri. Harumnya daun akan segera menyebar lalu terasa sedikit pahit. Sedangkan bawang goreng memberikan sensai rasa gurih dan tekstur yang kress saat dikunyah. Kemripik!

Warung yang berdiri lebih dari seperempat abad ini memang tak pernah promosi di koran apalagi media sosial. Berita tentang kelezatannya diceritakan dari mulut ke mulut (gethok tular). Bahkan, saat ini anak-anak muda kerap makan dan nongkrong di warung ini. Beberapa diantaranya datang karena karena informasi dari orang tua mereka.

Kalau musim hujan,  rasa mi jombor semakin T-O-P B-G-T jika dinikmati bersama teh poci gula batu yang hangat dan asapnya kemebul. Dijamin! Tak hanya kemranyas, badan loyo dan sakit kepala karena putus cinta tak lagi terasa.

Harga Bakmi Jombor

1 mi goreng :Rp. 12. 000
1 mi kuah (godog) : Rp. 12.000
1 poci teh gula batu : Rp. 7. 000