Upacara Adat & Festival Budaya

Nampi Pareden Pakualaman

Pura Pakualaman, Yogyakarta INDONESIA

Nampi Pareden Pakualaman

Ulasan

Upacara Nampi Pareden diadakan pada bulan Maulud, yaitu peringatan hari kelahiran Nabi Muhammad SAW yang disebut juga Sekaten. Disebut Upacara Nampi Pareden karena Puro Pakualaman menerima Pareden atau Gunungan yang dikirim oleh Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat.

Tempat penerimaan Pareden tersebut di halaman Puro Pakualaman tepatnya di depan Bangsal Sewatama. Pada pukul 06.00 WIB, Puro Pakualaman mengirim prajurit ke Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, setelah sampai kemudian bergabung dengan Prajurit dari Kraton yang nantinya akan mengawal Pareden. Pada pukul 09.00 WIB, Kagungan Dalem Gangsa (Gamelan) Corobalen sudah dibunyikan di Bangsal Sewatama pada sisi timur depan, juga Kagungan Dalem Gangsa (Gamelan) Nyai Madu Sedana dan Kyai Kombang Tawang dibunyikan di Regol Danawara Puro Pakualaman oleh para abdi dalem pengrawit dari Kawedanan Langenpraja Puro Pakualaman dengan berbusana Jawa lengkap dan Kagungan Dalem Gamelan tersebut dibunyikan secara bergantian.

Bersamaan dengan itu para kerabat Pakualanan mulai berdatangan memasuki Bangsal Sewatama dan menempati tempat duduk yang telah disediakan dengan berbusana Kejawen sambil mendengarkan gendhing-gendhing menunggu kedatangan barisan yang membawa Pareden (Gunungan) dari Kraton. Kira-kira pukul 10.00 WIB Barisan Prajurit dan Pareden keluar dari Kraton menuju Masjid Besar, kecuali satu gunungan yang dikawal prajurit dari Puro Pakualaman, selanjutnya dikawal dengan berjalan menuju ke Puro Pakualaman dengan urutan sebagai berikut:
- Barisan Gajah,
- Prajurit Pakualaman yang bernama Prajurit Lombok Abang dengan senjata Tombak,
- Barisan para Bupati utusan yang akan menyerahkan Pareden,
- Manggala Yuda Puro Pakualaman dengan naik kuda,
- Pendamping berjumlah 2 orang juga dengan naik kuda,
- Pareden atau Gunungan yang diusung oleh para abdi dalem Gladag,
- Barisan Prajurit Puro Pakualaman yang bernama Prajurit Dragonders bersenjata Bedhil.

Setelah barisan tersebut memasuki Alun-alun Sewandanan, disambut bunyi gamelan yang dibunyikan di Regol Danawara, setelah memasuki halaman Puro Pakualaman disambut bunyi gamelan yang dibunyikan di Bangsal Sewatama, setelah sampai di depan Bangsal Sewatama, barisan lalu berhenti dan semua menghadap ke utara ke arah Bangsal dan para kerabat juga berdiri menghadap ke selatan sehingga berhadapan.

Kemudian pengageng Kawedanan Reh Kasentanan Puro Pakualaman maju kedepan menyampaikan tanggapan sekaligus menerima penyerahan Pareden (Gunungan) dan setelah itu para bupati utusan dipersilahkan duduk serta menikmati hidangan yang telah disediakan.

Barisan prajurit dan Pareden segera berangkat menuju Alun-alun Sewandanan di sebelah barat dekat masjid Puro Pakualaman untuk membagi-bagikan pareden tersebut kepada masyarakat umum. Setelah barisan prajurit dan Pareden berangkat para bupati utusan berpamitan untuk kembali ke Kraton, dengan kembalinya para bupati utusan tersebut berarti upacara Nampi Pareden sudah selesai.

jogjastreamers

JOGJAFAMILY

JOGJAFAMILY

JogjaFamily 100,9 FM


SWARAGAMA 101.7 FM

SWARAGAMA 101.7 FM

Swaragama 101.7 FM


RETJOBUNTUNG 99.4 FM

RETJOBUNTUNG 99.4 FM

RetjoBuntung 99.4 FM


UNIMMA FM 87,60

UNIMMA FM 87,60

Radio Unimma 87,60 FM


SOLORADIO 92,9 FM

SOLORADIO 92,9 FM

Soloradio 92,9 FM SOLO


JIZ 89,5 FM

JIZ 89,5 FM

Jiz 89,5 FM


Dapatkan Informasi Terpilih Di Sini