Komunitas
Komunitas Peace Generation
Gedung Pusat UGM tiap Rabu. Jam 16.00 WIB.
Telp: 0838 677 22111 a.n. Ofirisha Utami, 085729331889
Ulasan
Latar Belakang
Amanat untuk menciptakan perdamaian dan menghargai kebhinekaan termaktub sangat jelas dalam UUD 1945 dan Pancasila. Semangat menghargai perbedaan dan bermusyawarah merupakan salah satu manifestasi dari para pendiri bangsa terdahulu. Sayangnya, cita-cita itu agaknya kini dimaknai dengan sempit oleh masyarakat. Pada sebagian orang atau kelompok tertentu, konflik natural yang muncul dari perbedaan identitas dan pemikiran kini kerap memicu penyelesaian konflik yang berdarah-darah dan penuh kekerasan. Keragaman tak lagi dipandang sebagai suatu anugrah, konflik tidak diselesaikan dengan dialog. Yang lebih menyedihkan, tidak sedikit kaum muda yang turut memilih jalan kekerasan ini.
Tren kekerasan di kalangan pemuda Yogyakarta pun meningkat di tiga tahun terakhir (2010-2012). Mei 2012. Ratusan siswa SMA Piri dan Muhamaddiyah 2 terlibat tawuran setelah pengumuman kelulusan sekolah, dua siswa terluka. Mei 2012. Di Babarsari, dua kelompok massa saling serang dalam beberapa malam. Satu mobil dan beberapa buah motor dirusak massa. Warga setempat tidak berani keluar, mahasiswa terganggu aktivitasnya. Sebagian pelaku diindikasi sebagai mahasiswa dan pemuda kampung. Mei 2012. Diskusi publik bersama Irshad Manji di Lembaga Kajian Islam dan Sosial (LKiS) diserang oleh ormas keagamaan. Satu orang luka parah di kepala, belasan lainnya memar-memar karena dipukuli atau dilempari barang. Beberapa pelaku penyerangan dikenali sebagai mahasiswa dua perguruan tinggi di Yogyakarta. April 2012. Bentrok antara supporter PSS Sleman dengan PSIS. Sebelumnya, terjadi bentrokan antar pendukung PSS Sleman sendiri: kelompok Slemania dan Brigatta Curva Sud. Kebanyakan dari mereka adalah pemuda usia produktif, bahkan berstatus mahasiswa di universitas-universitas ternama di Yogyakarta. Maret 2012. Tawuran antar sesama pendukung PSIM Yogyakarta, Maiden dan Brajamusti. Satu orang pemuda tewas tertusuk. Oktober 2011. Tawuran SMA 6 dan Muhammadiyah 2, satu orang tertusuk. Oktober 2011. Tawuran SMK Piri I dan SMA Muhammaddiyah 3, satu orang luka parah karena sabetan benda tajam di kepala. April 2011. Tawuran SMA Gama dan BOPKRI 2, satu orang meninggal dunia karena ditusuk. Oktober 2010. Q! Film Festival kesembilan dihentikan dan dibubarkan oleh ormas keagamaan yang sebagian besar anggotanya mahasiswa.
Selain contoh di atas, kekerasan juga hadir dalam hubungan keluarga (KDRT), pacaran, dan pertemanan di sekolah (Bullying).Dari semua hal tersebut, pemuda menjadi pihak yang selalu terlibat dalam lingkaran kekerasan ini,baik sebagai korban, penonton, maupun pelaku.
Dari fenomena kekerasan yang ada pun kemudian menimbulkan sejumlah pertanyaan. Apakah Yogyakarta telah menjelma menjadi kota yang rawan kekerasan dan tidak berhati nyaman? Apakah masyarakat Yogyakarta tak lagi memiliki toleransi dan kepedulian terhadap kebhinekaan? Jawabannya: TIDAK. Yogyakarta masih memiliki kaum muda yang memilih cara-cara penyelesaian konflik dan masalah tanpa kekerasan. Mereka bergerak aktif melalui banyak komunitas produktif, seperti Coin A Chance, komunitas Jendela, komunitas Cemara, Kampung Halaman, Youth Interfaith Forum on Sexuality, Fourum Indonesia Muda, dan masih banyak lagi. Namun, sayangnya, gerakan positif semacam ini justru jauh dari sorotan media dan masyarakat, sehingga kalah gaungnya dengan gerakan kekerasan.
Oleh karena itu, Peace Generation sebagai wadah dan komunitas anak muda yang peduli dengan isu kebhinekaan dan perdamaian bermaksud menggandeng komunitas, organisasi, serta individu yang memiliki semangat dan cita-cita yang sama untuk ikut serta dalam merayakan Hari Perdamaian Internasional. Perayaan ini sekaligus menjadi simbol bahwa anak muda Yogyakarta masih sangat peduli terhadap upaya menjaga kebhinekaan dan menciptakan perdamaian, serta mendukung terciptanya Kota Yogyakarta tanpa kekerasan. Perayaan ini akan dilakukan dengan membentuk Lingkaran Pelangi Manusia. Pelangi adalah simbol kebinekaan atau keberagaman. Lingkaran adalah symbol persatuan, saling melindungi. Dan manusia adalah makhluk yang hidup di dalam serta menghidupi kebinekaan tersebut.
Tempat menarik sekitarnya
Hotel Bintang Satu
Ishiro Kencana Hotel Yogyakarta
Segala detail dan informasi yang Anda perlukan, bisa langsung ditanyakan pada kontak yang tertera. Gudeg.net memberikan informasi terbaru bagi Anda ya [...]
Restoran
Tora-Tora: Japanese Food Di Yogyakarta
Segala detail dan informasi yang Anda perlukan, bisa langsung ditanyakan pada kontak yang tertera. Gudeg.net memberikan informasi terbaru bagi Anda [...]