Tradisional
Toko Roti & Yangko Ngudi Roso
Jalan Masjid Besar No 9 Kotagede
Telp: (0274) 380700
Ulasan
Jaman telah berubah, modernitas banyak menggeser segala hal yang berbau tua dan klasik. Mulai dari bangunan, gaya hidup dan kuliner. Untung saja masih ada Ngudi Roso, Toko Roti & Yangko ini siap jadi penawar rindu orang-orang yang kangen dengan jajanan klasik.
Toko yang terletak di Jalan Masjid Besar No. 1 Kotagede ini masih setia menjual aneka jajanan klasik yang sudah jarang sekali ditemui. Misalnya saja Ukel, Yangko, Bolu Waru, Gandos, Roti Jahe, Sagon dan Wajik. Semua jenis makanan itu dibuat sendiri. Namun ada juga makanan yang merupakan titipan dari beberapa produsen makanan seperti bolu, lapis legit atau kripik tempe untuk dipasarkan di Toko ini.
Tak sulit menemukan Toko Ngudi Roso. Lokasinya tidak jauh dari Pasar Kotagede tinggal ikuti jalan menuju arah selatan. Kurang lebih 500 meter di sebelah kiri jalan terpampang papan nama Toko Ngudi Roso. Bangunan Toko terbilang sederhana hampir sama dengan toko-toko dipinggir jalan lainnya. Interior toko juga tak banyak berubah dari waktu ke waktu, memasukinya masih kental terasa bangunan toko dengan gaya masa lalu. Lengkap dengan etalase kaca serta beberapa lemari kayu sebagai tempat display makanan.
Ngudi Roso tidak hanya mempertahankan keotentikan bangunan toko tetapi juga menjaga kualitas serta cita rasa produk. Berbeda dengan makanan masa kini, jajanan tradisonal ala Ngudi Roso ini jauh dari kata pengawet. Erni Kartikawati, generasi keempat yang mengelola Toko Ngudi Roso mengatakan kalau semua bahan yang digunakan terbuat dari bahan alami. Dia bahkan tidak segan membuka rahasia agar jajanan yang diproduksinya awet. âGula bisa digunakan sebagai pengawet. Contohnya Yangko yang kita produksi bisa tahan lama dan tidak cepat berjamur dibandingkan dengan yang dibuat oleh produsen lain,â katanya. Dengan menggunakan pengawet alami inilah produk-produk Ngudi Roso bisa tahan hingga satu minggu.
Selain itu juga metode memasak juga membantu jajanan tradional ini menjadi lebih awet. Misalnya saja Wajik. Proses pembuatan Wajik sendiri memang membutuhkan waktu yang lama. Mulai dari mencampur adonan hingga mengaduk adonan hingga menjadi kental butuh waktu berjam-jam baru kemudian memasuki proses mencetak. Nah, Ngudi Roso justru menambahkan satu proses lagi pada Wajik. Setelah adonan siap, Wajik kemudian dipanggang lagi. Hasilnya, Wajik makin sedap rasanya tapi juga tahan lama karena Wajik jadi lebih kering.
Hanya dengan dibantu oleh 3 pekerja, setiap hari dapur yang juga terletak di toko ini membuat berbagai jenis makanan tradional. Uniknya, setiap hari jenis makanan yang dibuat berbeda berdasarkan stoknya. Misalnya saja hari senin Erni bisa memproduksi Yangko dan Sagon. Namun di hari berikutnya ia bisa membuat wajik. Biar tidak kecewa jajanan yang diinginkan tidak tersedia, Erni menyarankan untuk menelpon terlebih dahulu. Bahkan pembeli juga bisa sekaligus memesan terlebih dahulu.
Strategi pemasaran nampaknya ini yang coba ditambahkan agar tidak tergerus dengan jaman. Soalnya Ngudi Roso memang tidak seramai dulu, Erni menceritakan kalau masa-masa keemasan Toko Ngudi Roso masih bisa dirasakan hingga 2009. Kini, pembeli semakin menurun. âMakin banyak saingan yang menjual makanan seperti ini. Mereka juga buka toko di pusat-pusat kota jadi pelancong mudah mengaksesnya,â katanya. Untung saja masih ada pelanggan setia yang datang berkala. Biasanya saat libur menjelang seperti lebaran. Mereka yang sudah tahu akan kualitas Toko Ngudi Roso tidak akan muda pindah hati dan tetap datang lagi untuk mencicipi kelezatan jajanan klasik di Toko ini.
Nah jika kangen dengan jajanan klasik silakan mampir kapan saja. Toko Ngudi Roso buka setiap hari Senin-Minggu mulai Pkl 07.30 WIB-Pkl 21.00 WIB.
Roti Jahe Rp.10.000
Wajik Rp.8.500
Toko Roti & Yangko Ngudi Roso
Jalan Masjid Besar No 9 Kotagede
Telp (0274) 380700
Teks : Monika Novena
Foto : Albertus Indratno
Gallery
Tempat menarik sekitarnya
Situs Seni & Budaya
Ruang MES 56
Ruang MES 56 dapat dikatakan sebagai sebuah situs atau tempat seni dan budaya. Hal tersebut dikarenakan selain sebagai galeri ruang seni untuk pamer [...]