Seniman & Budayawan
Jarot Santoso
Toko Buku Manggala Poncowinatan
Telp: 0274 775123
Fax: 0274 775123

Ulasan
Jarot Santoso, awalnya tidak mengira jika ia akan masuk menjadi tokoh pemelihara bangunan cagar budaya. Rumah yang sekaligus menjadi toko buku itu memang berdiri sejak Indonesia belum merdeka, tepatnya 1907. Bangunan yang dibuat oleh kakeknya yang bernama Tan Siem Kian ini telah berdiri tegak meskipun saat itu Jalan Poncowinatan masih sepi penghuni.
"Ingin sepertinya kembali ke masa lampau", tatapnya menerawang ke depan pintu rumah .
Rumah yang dahulunya sebagai tempat tinggal beralih fungsi menjadi sebuah toko buku yang terkenal dengan nama Manggala. Semenjak 1975 itulah Jarot ditemani adik wanitanya mengembangkan usaha. Banyak buku yang kala itu laris seperti buku rohani, pelajaran sekolah hingga mainan anak pun lengkap tersedia.
Kini, seiring dengan gerusan jaman, toko miliknya mulai meredup, kalah dengan penerbit yang mulai menyerbu ke sekolah. Dari penghasilannya yang minim ini, Jarot tetap semangat memelihara rumah tuanya meski harus merogoh puluhan juta rupiah saat gempa bumi melanda 2010 waktu itu. Ia mengaku rumahnya bercelah dan harus diperkuat dengan besi beton agar tidak rubuh.
"Saya telah menghabiskan 20 juta untuk mempertahankan rumah ini, saya kira dulu tidak semahal itu, ternyata menguras tabungan juga," jelas Jarot yang hingga kini belum menikah.
Diusia yang telah senja, ia masih memiliki kegalauan akan rumah tuanya, ia takut sepeninggalnya nanti tidak ada lagi yang mengurusi rumah berumur ratusan tahun itu. "Saya takut rumah ini akan dibongkar, padahal nilai historisnya sangat terkenang dihati saya," katanya.
Sebagai bangunan cagar budaya, ia ingin terus mempertahankan rumah tersebut seperti apa adanya. "Saya tidak ingin menjual berapapun harganya," tutup sosok yang kini berusia 74 tahun itu.