Situs Seni & Budaya

Klenteng/Vihara Budha Prabha

Jl. Brigjend Katamso 3 Yogyakarta

Tentang Klenteng/Vihara Budha Prabha

Berdasarkan surat keterangan hak milik tanah Nomor 121 tanggal 28 Juli 1846 tanah klenteng ini milik De Chinese Bevothing, diperkirakan bangunan Vihara Buddha prabha (Klenteng) didirikan tahun 1846 oleh masyarakat Cina di Yogyakarta, hal ini diperkuat dengan keterangan pemberian hadian bangunan suci kepada istri Sultan Hamengku Buwono II yang keturunan Cina. Semula nama asli Klenteng adalah Hok Tik Bio.

Sekarang di depan Klenteng terdapat papan nama bertuliskan Vihara Buddha Prabha. Berdasarkan papan nama dan elemen-elemen patung yang terdapat pada bangunan, kelenteng Gondomanan mempunyai dua fungsi sebagai Klenteng Konghucu dan Vihara Buddha. 

Bangunan menghadap ke barat, pintu masuk menuju halaman melalui pintu gerbang bagian atas berbentuk lengkung kurawa terbuat dari besi, pada lengkungan pintu ini dipergunakan sebagi tumpuan lampu penerangan. Untuk masuk ke dalam kelenteng melewati tangga yang di kanan kiri tangga terdapat pipi tangga. Berdasarkan susunan atap klenteng dapat dikelompokkan menjadi delapan kelompok.

Bangunan teras depan berukuran 10 x 8 m mempunyai pagar dan pintu dengan dua tiang penyangga atap berbentuk segi enam terdapat padma dari batu andesit, di bagian badan dihiasi seperti lilitan naga dengan ekor di atas dengan berwarna hijau dan putih, pada badan tiang terdapat empat tokoh dewa. Pada dinding teras sisi selatan dan utara terdapat dua panel bergambar seekor naga yang muncul dari dalam air.

Pada tiang semu terdapat lukisan ayam merak. Pintu utama dengan dua daun pintu berbentuk kupu-kupu dihiasi lukisan dewa penjaga pintu. Di kanan kiri pintu utama terdapat lukisan hewan tentang kehidupan manusia. Bubungan atap berbentuk pelana terdapat hiasan dua ekor naga saling berhadapan dengan ekor tegak lurus ke atas, mulut terbuka dan pandangan tertuju pada bola api/mutiara yang berada di tengahnya.