Desa Wisata

Wisata 4 in 1 Desa Kebonagung Yogyakarta

Desa Kebon Agung, Kecamatan Imogiri, Bantul, Indonesia
Telp: (0274) 6808609, 08157927374

Wisata 4 in 1 Desa Kebonagung Yogyakarta

Ulasan

Desa bisa menjadi oase bagi warga kota yang mengalami kepenatan. Desa masih menyimpan keindahan alam dengan warna hijau persawahan, suara sapi yang melenguh dan kicauan burung yang terdengar merdu di pagi hari.  Penduduk desa yang saling menyapa juga menjadi pengalaman berkesan. Ada juga budaya lokal, kerajinan tangan atau permainan air yang dikemas secara menarik di satu tempat. Ikuti kisah wisata 4 in 1 di Desa Kebonagung, Imogiri, Bantul,Yogyakarta ini.

Awalnya, wilayah Kebonagung menjadi bagian dari Kesunanan Surakarta Hadiningrat. Lalu, dengan adanya Perjanjian Giyanti maka wilayah Mataram terpisah menjadi dua wilayah maka Kerajaan Mataram pun terbagi menjadi dua. Pada masa sebelum muncul Perjanjian Giyanti wilayah Kebonagung merupakan bagian penting dari Kasunanan Surakarta Hadiningrat. Kebonagung merupakan wilayah penyangga pangan bagi Kasunanan Surakarta Hadiningrat. Disamping itu, Kebonagung juga digunakan sebagai tempat pembuangan atau pengasingan bagigarwa selir Raja Surakarta. Dalam bahasa Jawa pengasingan ini lazim disebut dengan istilah dikebonkan. Oleh karena karena proses pengebonan itu terjadi di tempat yang agung, maka sejak itulah wilayah tersebut dikenal dengan nama Kebonagung.

Desa Kebonagung bisa juga disebut desa wisata pertanian. Sebutan ini karena tawaran yang disajikan di desa itu ialah pemandangan aktivitas warga desa ketika membajak sawah, proses menanam bibit padi dan kegiatan sehari-hari warga Kebonagung.  Melalui wisata pertanian ini Anda akan mengenal istilah-istilah baru seperti ngluku, garu, dan tandur. Ngluku dalam Bahasa Indonesia artinya membajak sawah. Aktivitas ini menarik bagi wisatawan karena kegiatan untuk menyuburkan tanah ini masih dilakukan secara manual dengan cara mencangkul, atau menggaruk tanah dengan mata bajak yang ditarik sapi atau kerbau.

Kedua, garu. Garu ialah alat pertanian yang bentuknya seperti sisir. Fungsi garu untuk meratakan tanah yang telah selesai dibajak. Tanah perlu di-garu agar rapi dan tertata rapi sehingga tanaman bisa tumbuh dengan baik. Sedangkan, tandur ialah kegiatan pertanian tahap awal dimana bibit tanaman ditanam satu persatu sesuai lajur yang telah dibuat.

 Tak hanya itu, disana para wisatawan juga bisa menikmati Bendung Tegal yaitu sebuah bendungan yang menampung air dari Sungai Opak. Selain bisa mempelajari sistem irigasi, wisatawan juga bisa mencoba serunya olah raga dayung. Ada juga perahu naga yang bisa digunakan untuk mengelilingi Bendung Tegal.  Bahkan, perahu-perahu ini pernah digunakan untuk lomba perahu naga tingkat nasional. Fasilitas penunjang lainnya ialah home stay dan kano.

Selain dipuaskan dengan wisata air dan pertanian, pengalaman Anda semakin bertambah dengan adanya acara tradisional di Desa Kebonagung seperti kenduri, wiwit atau labuh. Kenduri merupakan perayaan yang diisi dengan doa bersama untuk memperingati peristiwa-peristiwa yang dianggap penting seperti mitoni, atau upacara tujuh bulan untuk bayi, tahlilan dan peringatan rumah baru. Sedangkan, upacara wiwit atau labuh berisi kegiatan memberikan sesajen atau sesembahan yang berisi hasil pertanian. Tujuannya mengucapkan terima kasih atas rejeki yang diberikan oleh Tuhan serta mohon keselamatan, kedamaian dan kesuburan di masa depan. 

Anda bisa juga mengasah kepekaan dalam bermusik dengan belajar karawitan atau gamelan. Secara sederhana karawitan bisa diartikan sebagai seni mengolah bunyi dari instrumen musik tradisional dengan suara dari vokal manusia. Sedangkan, gamelan merupakan alat dari perunggu yang digunakan dalam karawitan. Satu grup pemain gamelan terdiri atas pemain siter, kendang dan gong. Alat musik yang digunakan ialah celempung, siter, siter panereus, siter slenthen, kedhang ciblong dan gong kemodhong.

Anda bisa juga belajar macapat, sholawat, atau jathilan. Macapat berarti baca empat empat. Cara membacanya dengan menghubungkan setiap satu kata. Sedangkan, sholawatan ialah nyanyian yang dilantunkan untuk Tuhan Yang Maha Esa. Nyanyian ini didendangkan menggunakan bahasa Jawa, mengandung nasehat ataupun pesan tentang kebajikan. Selain untuk menghibur, sholawat digunakan sebagai media dakwah.

Lalu, ada juga kesenian jathilan. Jathilan ialah kesenian yang menggabungkan antara tarian dengan kekuatan magis. Pada daerah lain kesenian ini dikenal sebagai jaran kepang. Awalnya, pertunjukan dimulai dengan tari-tarian. Lalu, para penari mengalami trance atau kerasukan sehingga mereka seperti kehilangan kesadaran. Para penari yang kerasukan tersebut tetap bergerak mengikuti irama musik dari alat musik seperti saron, kendang, dan gong.  Ada juga pemain lain yang berjaga-jaga dan mengawasi sambil memegang pecut atau cemeti.

Jika Anda sudah lelah belajar, maka ini saat yang tepat untuk belanja oleh-oleh. Selain ada batik tulis, warga Desa Kebonagung memiliki kerajinan tangan yang disebut dengan Tatah Sungging, Batik Keramik, dan Batik Topeng Kayu. Batik tulis ialah lukisan yang ditorehkan di kain menggunakan malam (lilin�red) cair. Motif batik biasanya selalu berulang.  Alat-alat yang digunakan juga masih tradisional seperti canting, wajan dan kompor kecil untuk melelehkan malam. Canting digunakan  untuk melukis, sedangkan malam berfungsi sebagai tinta. Tatah Sungging ialah kerajinan yang menggunakan kulit, baik kulit sapi atau kambing. Kulit tersebut diolah menjadi aneka kerajinan seperti wayang, lukisan, topi dan lain-lain.

Sedangkan batik keramik dan batik topeng kayu mirip dengan batik tulis. Bedanya, batik tulis menggunakan kain sebagai media lukis, sedangkan batik keramik menggunakan keramik dan batik topeng kayu memakai topeng sebagai media lukis. Batik membuat keramik tampak semakin menawan karena tidak putih dan polos seperti biasanya. Pada topeng kayu, batik memberi ornamen yang mempercantik tampilan topeng. Topeng ini biasanya digunakan sebagai hiasan dinding untuk memperindah interior ruangan.

Menarik bukan berwisata di Desa Kebonagung? Ternyata bukan cuma sampo yang bisa 4 in 1.

Catatan Penting Desa Wisata Kebon Agung

Masyarakat Desa Kebonagung sebagian besar mengandalkan mata pencahariannya melalui bercocok tanam dan memelihara hewan ternak. Para petani sendiri kebanyakan tidak memiliki lahan namun mengerjakan lahan tersebut untuk orang lain. Selain itu dahulu juga terdapat para penambang pasir yang tinggal di daerah tersebut. Dikhawatirkan akan terjadi erosi bila pasir terus-menerus diambil. Saat itulah beberapa tokoh masyarakat di desa tersebut mulai berpikir bahwa pemandangan di sekitar bendungan cukup menarik. Dari sini berawal ide untuk membuat Desa Kebonagung menjadi desa wisata yang menawarkan pengalaman hidup di desa serta keindahan alamnya. Dengan demikian Kebonagung menjadi desa wisata pendidikan berbasis pertanian dan budaya. Berbagai hal yang dialami Desa Kebonagung secara kronologis selama 10 tahun terakhir adalah sebagai berikut:

  • 2001: Dinyatakan sebagai daerah tertinggal-tertinggal dan dituntut untuk mengadakan perbaikan.
  • 2003: Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata) mulai dibentuk, bagi beberapa orang yang pesimis dengan kelompok ini menganggap bahwa Pokdarwis adalah Kelompok Modar Yo Wis.
  • 2005: Tambak Tegal Agung mulai mendapat perhatian dari para pengunjung
  • 2006: Kebonagung mulai menerima tamu yang salah satunya adalah sekelompok anak dari SMA 71 Jakarta. 
  • 2007: Sungai Opak dibendung untuk mengairi selatan Imogiri.
  • 2008: bendungan diresmikan sebagai obyek wisata 
  • 2009: terpilih sebagai proyek Inpres periode 2009-2014 (di Jawa hanya ada 3 desa yang terpilih) 
  • 2010: Program pemberdayaan masyarakat mandiri pariwisata akan mendapat dana Rp 60 juta untuk menghidupkan kembali kelompok tari, gejog lesung, kentongan, jathilan, laras madya (rebana untuk lansia), serta membeli seragam dan alat-alat yang diperlukan untuk proses pengembangan.

Desa Kebonagung merupakan salah satu desa wisata yang terletak di kecamatan Imogiri, Bantul dan 98% penduduknya beragama Islam,  desa ini  terkenal sebagai Desa Wisata Pertanian dan Budaya. Desa Wisata Kebonagung terletak sekitar 17 km ke arah selatan kota Yogyakarta. Letak desa wisata ini juga berdekatan dengan lokasi makam raja-raja mataram di Imogiri. Desa Kebonagung terdiri dari 5 padukuhan yaitu:  Padukuhan Tlogo, Padukuhan Kalangan, Padukuhan Mandingan, Padukuhan Kanten, Padukuhan Jayan. (Al. Indratno / berbagai sumber) 

 

jogjastreamers

UNIMMA FM 87,60

UNIMMA FM 87,60

Radio Unimma 87,60 FM


SWARAGAMA 101.7 FM

SWARAGAMA 101.7 FM

Swaragama 101.7 FM


JOGJAFAMILY 100,2 FM

JOGJAFAMILY 100,2 FM

JogjaFamily 100,9 FM


GCD 98,6 FM

GCD 98,6 FM

Radio GCD 98,6 FM


SOLORADIO 92,9 FM

SOLORADIO 92,9 FM

Soloradio 92,9 FM SOLO


MBS 92,7 FM

MBS 92,7 FM

MBS 92,7 FM


Dapatkan Informasi Terpilih Di Sini