Kesenian & Tradisi
Upacara Upacara Kematian
Ulasan
Dalam kurun waktu seratus hari dari hari kematian seseorang dalam tradisi kebudayaan Jawa, terdapat serangkaian upacara-upacara tradisional yang dilaksanakan dengan berbagai tujuan. Rangkaian upacara tersebut adalah Nelung Dina, Mitung Dina, Matang Puluh, dan Nyatus Dina. Upacara tradisional tersebut diselenggarakan oleh pihak keluarga yang ditinggal mati dengan tujuan untuk memohon pengampunan kepada Sang Maujud Agung atas segala kesalahan yang pernah dilakukan almarhum semasa hidupnya.
Nelung Dina adalah upacara doa yang diselenggarakan pada hari ke-tiga hari dari hari kematian. Mitung Dino diselenggarakan pada hari ke-tujuh dari hari kematian. Matang Puluh diselenggarakan pada hari ke-empat puluh dari hari kematian, dan Nyatus Dina diselenggarakan pada hari ke-seratus dari hari kematian.
Perlengkapan upacara yang dibutuhkan adalah sebagai berikut:
- Golongan bangsawan: takir pentang yang berisi lauk, nasi asahan, ketan kolak,
apem, bunga telon ditempatkan di stoples dan diberi air.
- Golongan rakyat biasa: nasi ambengan, nasi gurih, ketan kolak, apem, ingkung
ayam, nasi golong dan bunga yang dimasukkan dalam lodong serta kemenyan.
Upacara tersebut diadakan setelah maghrib dan diikuti oleh keluarga, ulama, tetangga dan relasi.