Seniman & Budayawan
Asnida Hasan
Gg. Pamularsih No. 37, Patangpuluhan, Yogyakarta INDONESIA
Telp: +62-274-377089

Ulasan
Darah seni Asnida terlecut dari kota kelahirannya sendiri. Minang merupakan sebuah wilayah yang sangat terbuka khasanah seninya. Adat dan budaya minang sangat erat menyatu dengan masyarakat Minang sendiri. Namun Asnida merasa kota kelahirannya tersebut kurang memberikan perhatian pada seni lukis. Berangkat dari alasan itu Asnida memutuskan untuk pindah ke Yogyakarta dan masuk ASRI pada tahun 1960.
Karya-karya Asnida sendiri kebanyakan bercirikan kebudayaan Minang. Ia terus menggali dan mempelajari tema-tema sosial. Lukisan "Empat Penari Tabut" merupakan karya master piece Asnida. Setiap orang yang menikmati karya itu pasti segera mengetahui bahwa lukisan itu hasil goresan Asnida Hasan.
Konsep berkarya Asnida sendiri lahir dari ide yang merupakan dasar interaksi antara penghayatan dan realitas obyek. Pengalaman estetik yang didapat lewat obsesi kultur seni tradisi nenek moyang dan juga tidak lepas dari sifat kritis sosial, serta penghayatan religius yang mempunyai nilai falsafah tinggi tercermin dari tiap goresan yang dilukiskan Asnida.
Beberapa penghargaan yang pernah diperolehnya antara lain, penghargaan Sketsa dan Seni lukis cat air di lingkungan ASRI (1984); penghargaan cat minyak terbaik Institut Seni Indonesia , Seni Rupa; piagam penghargaan Islamic ASEAN Yogyakarta; dan masih banyak penghargaan lainnya.