Seniman & Budayawan
Dyan Anggarini Hutomo
Jl. Kaliurang Dsn Pocok Rt 02 Rw 01 Condong Catur Depok, Sleman INDONESIA

Ulasan
Motivasi kuat yang membuat Dyan Anggarini Hutomo mau menekuni dunia seni lukis adalah bahwa ia ingin ikut mewarnai seni lukis Indonesia. Selain itu ia juga beranggapan bahwa melalui seni lukis banyak yang bisa ia visualkan.
Karena sudah dari kecil ia hidup dalam keluarga besar Taman Siswa, tak heran bila ia telah banyak berguru pada ilmu alam. Selain itu, istri dari Drg. Hutomo ini juga pernah studi di STSRI ASRI Yogyakarta dari tahun 1976 sampai 1982. Lalu pindah ke Tambelangan sampang Madura, tahun 1989 ia pindah ke Yogyakarta dan bekerja di Taman Budaya Yogyakarta. Seni lukis sudah jadi bagian dari irama kehidupannya. Diakuinya selama ia jadi pelukis, rasa jenuh memang kerap kali muncul. Namun baginya, kejenuhan datang saat kita dihadapkan pada irama yang berlebihan.
Ia menganggap manifestasi artistiknya sebagai satu usahanya untuk berdialog dengan lingkungan. Ekspresi pribadi dalam menanggapi dunia eksternalnya diungkapkan dalam lukisan dengan "teknik kolase". Teknik kolase yang dipakai sebagai bahasa ungkap ekspresinya dia pilih lantaran orang terbiasa mencocokkan dan merangkaikan imaji satu benda dengan benda lain menjadi satu cerita, satu pengertian gagasan. Kecermatan pemilihan elemen yang disusunnya diusahakan diangkat dari benda-benda yang telah dikenal lingkungan secara akrab dan multi interpretable.
Telah banyak pameran yang ia ikuti baik tunggal maupun bersama, diantaranya pameran tunggal di Surabaya, Yogyakarta dan Jakarta; pameran Menulis Imajinasi di Sika Art Gallery; Jaman Edan di Bentara Budaya Yogyakarta; Jenang Gulo Ojo Lali di Museum Affandi Yogyakarta. Banyak penghargaan telah diraihnya, tahun 1976 memenangkan sketsa terbaik Kartini; Lukisan pemenang pertama Hari Palang Merah Indonesia di Kediri.