Seniman & Budayawan
Hardiana
Yogyakarta INDONESIA

Ulasan
Hardiana atau lebih akrab dipanggil Diana ini mengaku mengenal atau mempelajari lukis di tahun yang sama ketika ia memutuskan untuk kuliah di Institut Seni Indonesia tahun 1999. Namun berbagai karya yang ia hasilkan mampu mewakili imajinasinya dalam melukis.
Hal ini bisa dilihat ketika ia memvisualisasikan imajinasinya ke sebuah kanvas, melalui rupa tubuh perempuan yang rata-rata langsing, dengan visualisasi pakaian dan atau lambang yang menyertai keberadaan perempuan pada konteks budaya tertentu. Secara umum, visualisasi tersebut banyak dijumpai pada karya-karya.
Dalam melukis, perempuan lulusan kampus Institut Seni Indonesia ini melatih kepekaan pengalaman terhadap suatu persoalan, dengan caranya sendiri dalam memvisualisasikan ke media lukisan. Pengungkapan visualnya ia kerjakan dengan pertimbangan artistik, seperti penggunaan variasi teknik, bahan, dan tanda visual.
Diana mengaku mulai kegemaran melakukan corat-coret muncul ketika kesenangannya membaca-baca komik dan melihat gambar-gambar fashion di bangku SMP, awalnya ia sangat ingin merancang gaun-gaun fashion dalam gambar-gambarnya waktu itu.
Kini dalam masa-masanya setelah menyelesaikan kuliahnya di Institut Seni Indonesia, Diana dalam lukisannya ingin menampilkan karya lukisan berukuran kecil, dengan variasi dan kombinasi teknik; air brush; print (monoprint), drawing, bahan dan media; mengkolase benda dan busana (rajut kebaya; tile) pada kanvas, serta mengkreasi benda, seperti kawat diornamenkan menjadi elemen artistik pendukung karya.