Seniman & Budayawan
Lucia Hartini
Jl. Gumuk Indah 4B, Yogyakarta INDONESIA

Ulasan
Putri ke 6 dari 9 bersaudara ini sudah sejak kecil senang melihat kakaknya membuat ketrampilan seperti menjahit. Dari sinilah mungkin ia mendapat keahlian menggerakan tangan. Mulanya ia tidak bercita-cita menjadi seorang pelukis. SMP ia disekolahkan di SKP. Di sini ia sangat pandai dalam mendesain baju dram band. Kemudian ia melanjutkan studinya di SSRI, ia kemudian jatuh cinta pada dunia lukis. Ilmu melukis juga ia dapatkan di luar dengan belajar sendiri. Akhirnya ia memutuskan untuk lebih konsen pada seni lukis.
Motivasi yang mendasari ia memilih dunia lukis adalah karena ia ingin menjadi pelukis yang baik. Diakuinya rasa bosan tidak pernah ia rasakan. Meski rasa bosan itu kadang muncul namun tak pernah dimanjakannya. Ia selalu mengganggap bosan itu adalah penyakit yang bisa disembuhkan.
Darah seni memang diarikan oleh kedua orangtuanya. Ayahnya adalah seorang pengrawit danĀ desain wayang, sedang ibunya adalah seorang pembatik. Ilmu luar ia dapatkan dengan seringnya ia menonton pameran dan bertukar pengetahuan kepada teman yang lain. Tiap tahun ia selalu menghasilkan karya master piece. Dalam proses kreatifitas ia lakoni dengan mengalir begitu saja. Dalam artian tidak terikat aliran lukis apapun namun kebanyakan orang atau pengamat menilai bahwa gaya lukisannya adalah surealis.
Kegiatan pameran tunggal dan bersama telah banyak ia ikuti, pameran bersama senior di Bentara Budaya Yogyakarta; pameran bersama IPWI Hilton Executive Jakarta; pameran bersama Confess and Conceal di National of Art Singapore, dan sebagainya.