Seniman & Budayawan
Putu Sutawijaya
Nitiprayan RT 03 Ngestiharjo Kasihan, Bantul INDONESIA

Ulasan
Selepas menyelesaikan pendidikannya di SMSR, Putu hijrah ke Yogyakarta demi menambah wawasan dan skill lukisnya di Institut Seni Indonesia Pendidikan fakultas Seni Rupa (1991-1998). Bapak satu anak ini lebih banyak mengeksplorasi tubuh untuk mengekspresikan gejolak jiwanya ke atas kanvas. Putu berkeyakinan bahwa tubuh tak henti menjadi inspirasi tanpa batas.
Pameran-pameran tunggalnya yaitu Ritus Tubuh di Danes Art Veranda, Denpasar Bali (2004), Kamar dan Ilusi Tubuh di Canna Gallery, Jakarta (2004); Tanpa Perlawanan, Bentara Budaya Yogyakarta (2003), In Search of A Simple Life, Chouinard Gallery Chicago USA (2003); Metafor Tubuh, D-Galeri Jakarta (2003), Energi II Tubuh di Chouinard Gallery Hongkong (2002), Energi I di Chouinard Gallery Hongkong (2000), Matikan Api Tidurlah Sejenak di Sika Galeri Ubud Bali (2000), Orange di LIP Yogyakarta (1999), dan Energi di Gajah Gallery Singapura (1999).
Sementara itu pameran bersamanya antara lain Bali Temtation di Langgeng Galeri Magelang dan V-Gallery Jakarta (2004), Passion: etno-identity di Beijing & Liu Haishu Art Museum Shanghai, China (2003), Interpellation dalam CP-Open Biennale 2003, Galeri Nasional, Jakarta (2003), dan Dermensch Als Mass, Der Kulturen Museum, Basel Switzerland (2001).
Ia juga pernah mendapat berbagai penghargaan, antara lain Lempad Prize dari Sanggar Dewata Indonesia (2000), The Best 10 Philip Morris-Indonesia Art Award (1999), The Best Painting Dies Natalis 11 ISI Yogyakarta (1995), The Best Oil Painting FSR ISI Yogyakarta (1992), dan The Best Sketch 7 Watercolour FSR ISI Yogyakarta (1991).