Seniman & Budayawan

Setyadi

Jl. Kesatrian No. 11 Panembahan PB II/248 A Yogyakarta INDONESIA

Tahun 1956 ia pindah ke Yogyakarta dan mengambil studi di Universitas Gadjah Mada Jurusan Hukum dan Ekonomi. Namun baru 2 bulan studi ia keluar dan pindah ke ASRI jurusan seni rupa. Diakuinya bahwa ASRI banyak memberinya ilmu pengetahuan tentang lukis.

Diakuinya ia mendapat ilmu gambar dari hidup. Baginya kehidupan adalah guru sejati yang patut diacungi jempol. Darah seninya yang kental terhadap gambar ia dapatkan dari ibunya yang seorang pembatik. Dari situlah mungkin skill yang ia punya sampai saat ini muncul. Sebelum pensiun, ia pernah menjadi dosen di IKIP dan mengajar seni rupa. Selain itu ia juga pernah menjadi guru menggambar di SMA 6 Yogyakarta.

Banyak karya yang telah ia hasilkan. Hasil karyanya tidak melulu pada lukisan saja. Namun juga poster, gambar ilustrasi, karikatur dll. Selama di ASRI ia pernah mengikuti pameran di Jakarta. Pernah juga menggelar pameran bersama di Dinas Kebudayaan DIY. Hasil karya yang ia anggap master piece adalah lukisan yang ia beri judul "Wanita Madura" (1970). Prestasi lain yang pernah ia raih adalah keberhasilannya membuat prasasti untuk Taman Budaya.

Suami dari Nanik Kamirah inilah yang mempunyai ide untuk membuat prasasti Taman Budaya Yogyakarta dengan bentuk peta DIY. Namun karena kemudian muncul peraturan pemerintah tentang bentuk prasasti di Indonesia, maka prasasti di Taman Budaya Yogyakarta menjadi satu-satunya prasasti di Indonesia yang berbentuk peta DIY. Hingga di usianya yang saat ini sudah masuk 70 tahun, ia masih sering menerima pesanan orang untuk dibuatkan lukisan wajah.