Seniman & Budayawan
Sudargono
Wirosaban Barat No. 3 Yogyakarta INDONESIA 55162

Ulasan
Ayah dari Sudargono, Sudarso adalah pelukis terkemuka, jadi tidak heran kalau darah seni mengalir di dirinya. Belajar langsung di bawah bimbingan ayahnya dan beberapa pelukis senior seperti Affandi dan Hendra Gunawan. Ia menempuh gelar sarjana dari IKJ tahun 1975. Kemudian ia mendirikan Gono Art Studio dan Joglo Jago, workshop seni di studionya.
Di awal tahun 1997, Gono melukis "Embro Kanibal", karena merasa ketegangan dan ancaman kebiadaban yang makin mencekam di masyarakat. Di akhir tahun 1998 Gono memproduksi album Sawung Jabo "GoroâGoro", dan merasakan ketegangan masyarakat Jawa Timur yang digoncang pembunuhan dengan isu ninja saat pentas di Jember.
Dalam situasi yang tidak menentu itu muncul karya-karya Gono seperti "Canibal Dimimikri Embrio"; "Mecah Telor"; "Maling Bangkai Pencuri"; serta "In Devide et Impera Land" yang mengandung muatan-muatan sosial politik.
Banyak pameran telah ia ikuti diantaranya ASSETâ92 di Casaluna Gallery Ubud Bali; pameran bersama di Tasikmalaya; Bonhams Glerum di Shangrai La Hotel Singapura dan London; pameran tunggal di Bentara Budaya Yogyakarta, serta masih banyak pameran lainnya.