Seniman & Budayawan

Sutardjo

Jl. Pamularsih No. 46 Patangpuluhan Yogyakarta INDONESIA

Sutardjo

Ulasan

Sutardjo mulai belajar seni khususnya seni lukis sejak tahun 1967 kepada alm. Surono. Ia sendiri juga sempat menimba ilmu di Art Gallery Sono Budoyo. Pada waktu itu dia diajar oleh Fajar Sidik dan Sunardi (1969). Setelah lulus SMA (di 4B Yogyakarta). Ayahnya menyuruhnya menjadi tentara saja, Sutardjo menolak. Dia ingin masuk ASRI. Keinginannya itu akhirnya disetujui oleh sang ayah, asalkan Sutardjo masuk Jurusan Seni Reklame. Tetapi akhirnya Sutardjo masuk Jurusan Seni Patung.

Selain belajar seni sempat pula belajar tentang konstruksi bangunan dan cara mengelas logam. Hal ini sangat berpengaruh terhadap karya patungnya. Selain membuat patung, Tarjo kadang membuat kriya dari logam seperti piring, hiasan rumah, dan dudukan lampu. Sutardjo juga menjadi pengurus API (Asosiasi Patung Indonesia) sejak tahun 2000.

Karya-karyanya antara lain patung kuda lumping di Tuban Jawa Timur setinggi tiga meter (1972); pintu gerbang perbatasan Jawa Timur-Jawa Tengah di Mantingan, Sragen, Jawa Tengah (1974-1975); relief tembaga epos Ramayana untuk Australia (1976); monumen Sempor pada proyek Bendungan Sempor, Jawa Tengah (1977); relief tembaga epos Ramayana di Beograd (1979); lambang Pertamina di Cilacap (1984); patung kuda putih dari tembaga setinggi empat meter, pada Skuadron tempur, Bandara Abdurahman Saleh, Malang (1986); monumen Elang Bondol, dari tembaga, bentang sayap 12 m, di Bandara Hangnadim, Batam (1995); pintu gerbang Monumen 10 Nopember di Surabaya (2000).

jogjastreamers

JOGJAFAMILY

JOGJAFAMILY

JogjaFamily 100,9 FM


SWARAGAMA 101.7 FM

SWARAGAMA 101.7 FM

Swaragama 101.7 FM


GCD 98,6 FM

GCD 98,6 FM

Radio GCD 98,6 FM


SOLORADIO 92,9 FM

SOLORADIO 92,9 FM

Soloradio 92,9 FM SOLO


UNIMMA FM 87,60

UNIMMA FM 87,60

Radio Unimma 87,60 FM


UNISI 104,5 FM

UNISI 104,5 FM

Unisi 104,5 FM


Dapatkan Informasi Terpilih Di Sini