Seniman & Budayawan
Win Dwi Laksono
Gg. Trajumas 312 A, RT 08 / RW 17 Nitipuran, Ngestiharjo, Kasihan, Bantul INDONESIA 55182

Ulasan
Win Dwi Laksono, yang terlahir dalam keluarga pedagang kain batik, ternyata tidak berarti bahwa dirinya tidak mampu berkreasi dalam kesenian. Hidup di desa selama masa pertumbuhan ternyata sangat mempengaruhi pola hidup dan cara menyikapi dunia.
Bakat seni Win datang dari neneknya (dari jalur ayahnya) yang pandai membatik. Adik neneknya seorang musisi Jawa, ayahnya suka menggambar, pamannya sangat mahir menggambar potret dan mengelola kelompok musik keroncong di desa. Win sampai sejauh ini belajar "seni hidup" dari lingkungan seni rupa dan seni musik. Aktif berkiprah dalam orkes keroncong Sukar Maju, orkes keroncong Sinten Remen pimpinan Djaduk Ferianto. Win juga menggubah lagu, dua album keroncong telah dihasilkan, Parodi Iklan, dan Komedi Putar. Ia juga mengelola orkes keroncong Susah Tidur di studionya.
Bakat dalam hal seni rupa pun ia punyai, dengan modal itu ia masuk STSRI ASRI. Bakat itu berkembang dalam aktivitasnya berkesenian yang dulu lebih banyak disalurkan secara rutin via media massa, dan mengalami pematangan ketika ia ikut merancang dan mengeksekusi berbagai projek komisi.
Win telah aktif berpameran sejak 1987, karya-karya yang dihasilkan antara lain relief-relief untuk Olimpiade Sydney Australia, patung Budha untuk vihara di Batam, monumen angkatan udara di Ngoto, dll. FOR SOMETHING The Soul of Win Dwi Laksonoâs Sculptural Art adalah pameran yang baru saja diselenggarakan dengan memamerkan beberapa karya seperti: Beringharjo, Harapan Keluarga Nelayan, Doa Damai, Musik Kampung, Komajaya Komaratih, Bersolek Sebelum Tidur, Bunga Jiwa, dll.