Seniman & Budayawan
Yustoni Volunteero
Jl. Minggiran No. 24 MJ II Suryodiningratan, Yogyakarta INDONESIA

Ulasan
Tahun 1991 Yustoni Volunteero memutuskan masuk Institut Seni Indonesia untuk memperdalam seni rupa. Pada tahun 1995, ia bergabung dalam komunitas Seketewu yang bergerak di bidang seni pertunjukan. Tujuan mereka adalah merubah pandangan bahwa performance bisa dilakukan di mana saja selain di gedung pertunjukan. Salah satu kegiatannya adalah pementasan tari, teater, musik, wayang, dan pameran lukisan di sebuah lapangan volley di Kadipiro, Ngestiharjo, Bantul.
Pada tahun 1998, Toni mengorganisir sebuah Lembaga Budaya Kerakyatan, Taring Padi. Dalam bahasa Melayu Taring Padi adalah ujung runcing gabah, yang menyimbolkan kerakyatan dan golongan bawah. Saat ini, karya-karya yang dihasilkan oleh Toni lebih mengarah ke isu-isu desire, psikologi laki-laki, perempuan, maupun transeksual juga memuat kritik struktur sosial.
Beberapa pameran tunggal yang pernah digelar Toni antara lain âGambar Kandang Ayamâ, Ruwatan Bumi, National Environmental Art Forum, di Cebongan, Bantul, keduanya pada tahun 1999; âAussie Rulesâ at The Silvermine Gallery, Adelaide, South Australia tahun 2002; âKamar #1 : Untuk Agung Kurniawanâ di Kedai Kebun Galeri, Yogyakarta tahun 2005.
Pameran bersama seniman lain yakni pada tahun 2002 âTaring Padi : Teeth of the Rice Plantâ, Monash University Museum of Art, Melbourne, Australia; âArt Against the Machineâ, 24HRS Art, Northern Territory Centre for Contemporary Art, Darwin, Australia; âUnbekannte Schwester, unbekannter Bruderâ di Kunsthaus, Dresden, Germany dan Indonesia House, Amsterdam tahun 2004; tahun 2005 "Human Trafficking : Untuk Tenaga Kerja Wanita Indonesia" exhibition at Singapore Art Museum.