(FKY 2007) Wayang Pixel: Seni Tradisi yang Atraktif dan Edukatif

Oleh : Dude / Senin, 00 0000 00:00
(FKY 2007) Wayang Pixel: Seni Tradisi yang Atraktif dan Edukatif

FKY - Festival Kesenian YogyakartaANAK MUDA & TRADISI
Kebudayaan yang melekat dan menjadi identitas kultural masyarakat, senantiasa tumbuh bersama perubahan sosial di dalam masyarakat beserta faktor internal/eksternal yang mempengaruhinya. Tradisi yang kita miliki dan telah mengakar kuat pada kehidupan, menjadi landasan yang kokoh untuk menjaga keseimbangan di dalam proses perkembangan sosial beserta kebudayaan. Kesenian sebagai salah satu bentuk kebudayaan, memiliki kemampuan untuk melakukan proses adaptasi dan interaksi dengan nilai-nilai modernisme. Bentuk-bentuk kebudayaan massa (pop) dengan segala variannya, hendaknya disikapi secara arif dan dilihat dengan perspektif yang terbuka. Bukan dijadikan sebagai sebuah permasalahan besar dalam konteks sosial dan budaya (tradisi). Begitu pula dalam memahami tradisi, karena tradisi juga mengalami perkembangan (perubahan) dalam perjalanan waktunya. Keterbukaan wawasan dalam bersikap menjadi kunci utama untuk menemukan kebersamaan di antara perbedaan-perbedaan yang ada.

Kesadaran terhadap situasi inilah yang menjadi motivasi panitia Festival Kesenian Yogyakarta 2007 (FKY 2007), dalam memberikan perhatian khusus terhadap generasi muda sebagai tema besar pada pelaksanaannya. Ini merupakan bentuk kepedulian terhadap nilai-nilai tinggi seni tradisi yang masih relevan bagi pertumbuhan generasi muda. Sehingga mereka yang tumbuh di dalam era keterbukaan ini, mampu memanfaatkannya pada setiap momen dan ruang pergerakan secara individu ataupun secara komunal, guna menemukan identitas baru tanpa kehilangan pijakan dasarnya. Keterbatasan pengetahuan dan referensi, mengakibatkan pemahaman serta sikap yang tidak tepat terhadap lingkungan budaya di sekitar mereka. Disinilah media pembelajaran tentang kebudayaan harus bekerja sesuai dengan konteks waktu dan ruangnya. Pengetahuan terhadap kebudayaan masa lalu (tradisi), akan sangat membantu dalam melakukan interpretasi dan adaptasi dengan kebudayaan dari luar (asing), juga untuk membaca fenomena sosial dan perkembangannya saat ini dan di masa depan.

WAYANG KULIT SEBAGAI SUMBER PENCIPTAAN KARYA
Wayang kulit merupakan bentuk seni pertunjukan tradisi yang telah menjadi identitas bangsa Indonesia, telah diakui sebagai warisan budaya dunia. Bukan hanya keindahan karya seni semata, pentas wayang kulit adalah sebuah bentuk pertunjukan multimedia yang utuh dalam sebuah kesatuan yang luar biasa. Cerita-cerita yang ditampilkannya pun memiliki makna dan pesan bagi keberlangsungan kehidupan manusia dan alam semesta. Namun, di tengah perkembangan jaman dengan segala perubahan sosial yang terjadi di dalam pertumbuhan masyarakat sejalan dengan kemajuan teknologi yang membuka batas-batas jendela mata dunia, wayang kulit pun telah bergeser fungsi dan peranannya di dalam masyarakat.

Berangkat dari pemahaman tersebut di atas,  FKY 2007 akan menggelar pertunjukan yang mengolah bentuk dan ruang artistik pertunjukan wayang kulit sebagai basis penciptaan. Sebuah pertunjukan yang merupakan representasi dialetika kreatif antara tradisi dan modernisasi, melalui penjelajahan estetis seni tradisi dan non tradisi. Pentas ini terinspirasi dari pencapaian kualitas bentuk pertunjukan multidimensional pada pentas wayang kulit, dengan konsep dan ruang pertunjukan yang berbeda dan sentuhan modern yang berbasis teknologi. Sehingga medan eksplorasi serta interaksi akan menjelajahi seluruh elemen estetika seni serta mengelaborasikannya dalam sebuah tontonan anak muda yang energik, dinamis & edukatif.

WAYANG PIXEL
Sebuah program pertunjukan multimedia (visual art, tari, musik & sastra) yang mengolah potensi dan konsep pertunjukan wayang kulit sebagai sumber estetika dan bangunan artistiknya. Program ini merupakan sebuah upaya interpretasi dan upaya untuk mencermati pertunjukan wayang kulit, guna dijadikan pijakan bagi penciptaan sebuah karya seni pertunjukan baru. Dalam hal ini, wayang kulit dijadikan sebagi sumber inspirasi dan penafsiran bagi pengembangan bentuk pemanggungan beserta ruang pertunjukannya. Tujuan dari program ini adalah memberikan peluang dan ruang bagi anak-anak muda (khususnya di kota) untuk melakukan proses apresiasi dan pemahaman terhadap seni tradisi, melalui bentuk pertunjukan seni yang menghibur, atraktif dan edukatif. Program ini pun dikerjakan oleh sebuah tim kreatif yang terdiri dari seniman muda lintas media. Dengan demikian, diharapkan perkembangan seni tradisi dalam ruang dan waktunya, menjadi bagian yang bersifat imanent dan integral di dalam pertumbuhan sebuah generasi. Selain untuk mendekatkan pertunjukan ini kepada publik (khususnya kalangan muda), pemilihan lokasi pementasan di dalam mall (pusat perbelanjaan) juga bertujuan untuk mendinamisir keberadaan mall sebagai ruang publik yang akomodatif terhadap perkembangan seni budaya.

Pentas wayang pixel mengangkat cerita dari epos Ramayana, yaitu kisah percintaan Rama dan Sinta. Pemilihan cerita ini berdasar bahwa, secara umum kalangan ank muda mengenal kedua tokoh dalam Ramayana tersebut, walaupun mereka tidak tahu persis tentang Ramayana secara keseluruhan. Pentas wayang pixel dihadirkan dalam bentuk penuturan yang komunikatif dan alur cerita yang mudah dipahami, untuk membantu dan mengantar keseluruhan pertunjukan ini masuk ke dalam wilayah apresiasi anak muda, tanpa kehilangan kualitas dan aktualitasnya. Beberapa hal yang menjadi bagian penting dalam membangun konsep dan bentuk pertunjukan wayang pixel, yaitu:

1) Teks pertunjukan ditulis dalam bahasa Indonesia dengan menggunakan pola macapat (palaran) Jawa.
2) Desain panggung memadukan bentuk-bentuk dasar konstruksi candi dan gedung/kota.
3) Musik pertunjukan mengolah warna dan karakter musik tradisional dengan teknik berbasis teknologi (komputer), serta memadukannya dengan bentuk musik yang bernuansa pop.
4) Penggarapan visual melalui video (video image) dikerjakan dengan mengolah bentuk dan gerak wayang tradisional yang ditampilkan dengan teknik animasi.
5) Pemahaman wayang yang digunakan dalam pertunjukan ini terdiri dari 3 macam: wayang mika,  wayang orang (penari) dan wayang video (animasi).


Klik di sini untuk menuju halaman FKY XIX 2007


0 Komentar

    Kirim Komentar


    jogjastreamers

    UNIMMA FM 87,60

    UNIMMA FM 87,60

    Radio Unimma 87,60 FM


    JOGJAFAMILY 100,2 FM

    JOGJAFAMILY 100,2 FM

    JogjaFamily 100,9 FM


    SWARAGAMA 101.7 FM

    SWARAGAMA 101.7 FM

    Swaragama 101.7 FM


    RETJOBUNTUNG 99.4 FM

    RETJOBUNTUNG 99.4 FM

    RetjoBuntung 99.4 FM


    ARGOSOSRO FM 93,2

    ARGOSOSRO FM 93,2

    Argososro 93,2 FM


    SOLORADIO 92,9 FM

    SOLORADIO 92,9 FM

    Soloradio 92,9 FM SOLO


    Dapatkan Informasi Terpilih Di Sini