Rabu, 18 Juni 2014
|
Expired
Yogyakarta sebagai barometer Kota Pendidikan dan Pariwisata menjadi sebuah peluang besar bagi produk mie instan. Konsumen di segmen ini terus saja mengalami pertumbuhan seiring bertambahnya jumlah mahasiswa setiap adanya tahun ajaran baru. Hal inilah yang membuat PT ABC President Indonesia memperluas jaringan penjualan di kota ini.
Menurut Head of Marketing ABC President, Nurkori, market konsumsi mie instan di Yogyakarta mencapai 25% jika ditilik dari sebaran penjualan di wilayah Jateng - DIY. "Naiknya jumlah pelajar, mahasiswa dan wisatawan di DIY memiliki kontribusi yang cukup besar bagi penjualan mie instan di Yogyakarta," ungkapnya.
Konsumsi mie dikawasan ini, tambahnya, ternyata melebihi sejumlah kota lain seperti Semarang, Purwokerto, bahkan Solo Raya. Latar belakang inilah yang kemudian membuat ABC President menetapkan sebagai salah satu kota digelarnya event Gerakan Gemar Makan Gulai (Gemulai).
Kegiatan ini mendapat sambutan positif dari 80-an komunitas PKK yang ada di Kabupaten Sleman. Mereka sangat antusias mengikuti setiap jalannya kegiatan. Sebut saja lomba inovasi mie instan yang bertujuan untuk mensuport masyarakat dalam membuat olahan mie instan.
Diokasi yang sama, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sleman Ir Ayu Laksmi Dewi yang hadir saat itu menyambut baik kegiatan yang sarat dengan dukungan pariwisata tersebut. Kuliner menjadi salah satu bagian terpenting di dunia pariwisata, oleh karenanya, pihak dinas sangat mendukung kegiatan positif tersebut.
"Pekerjaan penting yang harus dilakukan produsen adalah menyakinkan masyarakat untuk turut mengkampanyekan cara sehat dalam mengkonsumsi mie instan, sehingga, masyarakat tidak perlu khawatir saat mengkonsumsi mie dalam jumlah yang banyak," tutupnya ramah.