-
Jogja Night Run Fest 2017
Sabtu, 01 April 2017 | ExpiredJogja Night Run Fest 2017 | Sabtu,01 April 2017 | Lap.Parkir timur sebelah McD Jalan Jendal Sudirman Yogyakarta -
Arduino Day 2017
Sabtu, 01 April 2017 | ExpiredArduino Day 2017 | Sabtu,01 April 2017 | Pukul: 08.00 WIB - 12.00 WIB | Padepokan ASA Wedomartani -
Pembukaan Pameran Maya X Nyata Bagong Kusudiardja
Sabtu, 01 April 2017 | ExpiredPembukaan Pameran Maya X Nyata Bagong Kusudiardja | Sabtu, 01 April 2017 | Pukul : 19.30 WIB | Padepokan Seni Bagong Kusudiardja -
Pemutaran Film dan Diskusi klub DIY Menonton
Senin, 27 Maret 2017 | ExpiredSaksikan pemutaran Film dan diskusi oleh klub DIY menonton (KDM) I 31 Maret 2017. Slot 1 akan dimulai pukul 15.45 WIB, sedangkan Slot 2 dimulai pukul 18.45 WIB. Lokasi: Bale Si Gala - Gala, Jogja Village Inn Hotel, Jl. Menukan No. 5, Karangkajen, Brontokusuman, Mergangsan. Film yang diputar: " Pachinko & Everyone's Happy" dan " Happy Ending " , keduanya karya Hari Suharyadi. -
Festival Budaya Internasional 2017
Jumat, 31 Maret 2017 | ExpiredFESTIVAL BUDAYA INTERNASIONAL 2017 | 31 maret 2017 | Pukul : 13.30 - 20.00 WIB | Auditorium UNY -
Pameran Seni Rupa Anak oleh Jogjakarta Montessori School
Sabtu, 25 Maret 2017 | ExpiredPameran Seni Rupa Anak oleh Jogjakarta Montesseri School | 25-31 Maret 2017 | Pukul:10.00-20.00 WIB | Bentara Budaya Yogyakarta -
Pameran Frankofoni 2017
Senin, 20 Maret 2017 | ExpiredPameran Frankofoni 2017 | 20-30 maret 2017 | IFI Yogyakarta, Jalan Sagan No.03 Yogyakarta | Gratis | Info:@IFI_Yogyakarta -
Selayang Pandang Perfilman
Rabu, 29 Maret 2017 | ExpiredPemutaran Film di Sekolah I Selayang Pandang Perfilman I Rabu, 29 Maret 2017 I Pukul 14.00 - 16.00 WIB I Ruang Audio Visual Aid, SMA 3 Yogyakarta -
Teater Gandrik Hakim Sarmin
Rabu, 29 Maret 2017 | ExpiredTeater Gandrik Hakim Sarmin | 29 - 30 Maret 2017 | 20.00 WIB | Concert Hall TBY Tiket 75k - 200k -
Yuk Nonton di Sekolah
Rabu, 29 Maret 2017 | ExpiredYuk Nonton di Sekolah adalah program yang didukung Seksi Perfilman Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta yang dikelolaoleh Yuk Nonton!!!. Program yang direalisasikan untuk pertama kalinya pada Februari 2017 disikapi sebagai program pemutaran yang akan berlangsung secara berkesinambung. Tahun 2017, kami akan hadir sebanyak delapan kali di beberapa sekolah yang ada di DIY. Tema besar yang akan menjadi payung program pemutaran Yuk Nonton di Sekolah 2017 adalah“Sinema dan Remaja”.Tema besar tersebut kami pilih untuk mengelola potensi film untuk perkembangan remaja usia pelajar SMA/sederajat. Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) merupakan salah satu daerah yang memiliki budaya perfilman yang baik. Budaya perfiman Yogyakarta didukung oleh banyak komunitas film yang tumbuh dan berkembang setiap tahunnya. Produksi film panjang-pendek, fiksi-animasi-dokumenter terus bermunculan dan menuai prestasi di level nasional hingga internasional. Selain itu, pemutaran-pemutaran film semakin konsisten tiap bulannya. Festival film berskala nasional hingga internasional juga secara konsisten turut mengkondusifkan iklim perflman di DIY. Semua pencapaian tersebut masih ada yang belum dicakup, yakni tentang bagaimana film menyentuh pelajar SMA atau sederajat secara berkesinambungan. Beberapa program memang sempat dilaksanakan, namun belum ada yang hadir secara rutin dan berkesinambungan. Pendidikan melalui film di kalangan pelajar harus kami anggap penting untuk memastikan budaya sinema yang berkembang di DIY bisa berdampak dan memiliki penerus-penerus muda yang produktif. Berdasarkan uraian di atas, program Yuk Nonton di Sekolah sengaja diciptakan sebagai program pemutaran film di sekolah-sekolah untuk menghadirkan film sebagai pengetahuan, hiburan sekaligus medium pendidikan. Yuk Nonton di Sekolah menjadi salah satu program yang bisa menjadi jawaban untuk menyentuh dunia perfilman di kalangan pelajar SMA/sederajat di DIY. Tujuan yang Ingin Dicapai Yuk Nonton di Sekolah adalah terciptanya budaya menonton tontonan yang edukatif dan menghibur bagi kalangan pelajar SMA/sedarajat, terkelolanya salah satu potensi budaya dan parawisata di DIY dalam konteks perfilman di kalangan pelajar SMA/sederajat, dan turut menyukseskan visi pemerintah DIY sebagai pusat kebudayaan dan parawisata di Asia Tenggara.