Pariwisata

Sejarah Masjid Pathok Negoro Mlangi yang Tak Kamu Tahu

Oleh : Budi W / Jumat, 16 Juni 2017 18:12
Sejarah Masjid Pathok Negoro Mlangi yang Tak Kamu Tahu
Masjid Mlangi, Sleman


www.gudeg.net, Yogyakarta - Salah satu masjid kagungan nDalem Kraton Ngayogyakarta yang ada disisi barat Kota Jogja yakni Masjid Mlangi yang ada di Dusun Mlangi, Nogotirto, Gamping, Sleman. Sejarah mencatat bahwa masjid ini terbentuk lantaran dahulu pernah ada seorang ulama terkenal yang merupakan saudara dari Raden Mas Said (Mangkunegara I) dan Pangeran Mangkubumi (HB I) dengan nama Kyai Nur Iman.

Sosok dengan nama asli Raden Mas Sandiyo ini merupakan putra sulung Susuhan Amangkurat IV Raja Mataram Kartasura. Kala itu, kondisi Kraton Kartasura terjadi perpecahan akibat campur tangan Belanda yang membantu Pakubowono III. Perang saudara diantara adik-adik Nur Iman ini membuat ia prihatin dan membuatnya keluar dari benteng kraton.

Dengan semangat tinggi, akhirnya Nur Iman mengajak rekannya yakni Tanminasi dan Sanusi keluar dari kraton untuk menyebarkan agama Islam ke arah barat. Perjalanan dakwah ini, Nur Iman akhirnya tiba di daerah Kulon Progo yang disambut oleh penguasa Desa Gelugu, Demang Hadi Wongso. Tak lama berselang, Hadi Wongso ingin jika putrinya, Mur Salah agar diterima oleh Nur Iman sebagai istrinya. Kedua sahabatnya pun turut pula menikah.

Setelah Hadi Wongso meninggal, Kyai Nur Iman pindah ke Desa Kerisan, sebelah timur Kali Progo. Perang saudara uyang melelahkan itu akhirnya dapat diakhiri. Pertikaian dua saudara dari Kyai Nur Iman itu disepakati dengan perjanjian damai yang disebut dengan Giyanti pada tahun 1755. Isi dari perjanjian tersebut membagi dua buah bagian. Prambanan ke timur menjadi milik Susuhan Paku buwono III, Prambanan ke barat menjadi milik HB I sementara Raden Mas Said menjadi Adipati Mangkunegara I.

Setelah keadaan tenteram, ketiga penguasa itu teringat pada kakaknya, Kyai Nur Iman. Kemudian, diutuslah sejumlah prajurit untuk mencari keberadaan Nur Iman. Saat berada di Desa Kerisan, itusan itu leihat keris yang sama dengan keris yang ia bawa dari kraton. Prajurit itu akhirnya meminta izin pada pemilik rumah untuk melihat keris yang dipajang. Setelah dicermati, keris itu sama dengan keris kraton yang ia bawa. Ia pun memastikan pemilik keris itu yakni Kyai Nur Iman.

Setelah bertemu, HB I pun meminta kakaknya, Kyai Nur Iman untuk menduduki singgasana sebagai Raja Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat. Namun, Kyai Nur Iman lebih memilih berada diluar kraton untuk mendakwahkan Islam. Pada tahun 1776, saat jumenengan Pangeran Mangkubumi menjadi Sultan HB I, Kyai Nur Iman akhirnya mendapat tanah perdikan (bebas pajak) yang kemudian dijadikan desa sebagai pusat pengambangan agama Islam.

Berdiri juga kala itu Pondok Pesantren Mulangi yang mengajarkan mengenai pendidikan Agama Islam. Bermula dari kata inilah desa tersebut kemudian terkenal dengan nama Desa Mlangi. Hingga saat ini, Desa tersebut telah berdiri sejumlah ponpes seperti Al-Miftah, As-Salafiyah, Al-Falahiyah, Al-Huda dan masih banyak lagi. Sumber Buku Masjid Pathok Negara - Dinas Kebudayaan DIY 2015.


0 Komentar

    Kirim Komentar


    jogjastreamers

    JOGJAFAMILY

    JOGJAFAMILY

    JogjaFamily 100,9 FM


    SWARAGAMA 101.7 FM

    SWARAGAMA 101.7 FM

    Swaragama 101.7 FM


    SOLORADIO 92,9 FM

    SOLORADIO 92,9 FM

    Soloradio 92,9 FM SOLO


    UNISI 104,5 FM

    UNISI 104,5 FM

    Unisi 104,5 FM


    GCD 98,6 FM

    GCD 98,6 FM

    Radio GCD 98,6 FM


    UNIMMA FM 87,60

    UNIMMA FM 87,60

    Radio Unimma 87,60 FM


    Dapatkan Informasi Terpilih Di Sini