Gudegnet - Gelaran Artjog 2018 yang diadakan dari tanggal 4 Mei-4 Juni mengagendakan penampilan setiap harinya. Penampilan ini dapat kita saksikan di panggung belakang, tepat setelah pintu exit.
Minggu (27/5) lalu, Artjog menampilkan Anter Asmorotedjo. Penari asal Yogyakarta ini menampilkan tarian cerita yang diberi judul 'Bali Jawi'. Gerakan-gerakan sarat makna dan kepulan dupa sepanjang penampilannya membuat suasana serasa di dimensi lain. Untuk sebagian penonton, ini adalah pengalaman spiritual. Sebagian merasa gelisah. Apapun itu, Anter telah menyihir orang-orang yang menyaksikan penampilannya.
Tarian ‘Bali Jawi’ ini mengisahkan tentang bagaimana kita, sebagai manusia-manusia yang menempati tanah Jawa ini, hidup berdampingan dengan hal-hal lain selain manusia. Mahkluk hidup lainnya seperti tumbuhan, hewan, bahkan hal-hal kasat mata atau ghaib juga hidup disini. Tarian ini mengisahkan perjalanan manusia Jawa dalam mencari jati dirinya dan menjawab teka teki semesta.
Karya ini berawal dari kegelisahan Anter terhadap ketidakacuhan masyarakat saat ini dengan leluhurnya. “Saya pernah membaca ada yang mengatakan bahwa untuk menghancurkan sebuah bangsa, kita dijauhkan dari leluhur. Kenyataannya (saat ini) seperi itu, hancur karena kita tidak mengenal para pendahulu kita, para leluhur kita,” ungkapnya.
Anter juga menyatakan bahwa menurutnya, saat ini ketika dihadapkan dengan upacara-upacara ritual yang melibatkan dupa dan menyan, banyak orang akan mengasosiasikan hal tersebut dengan hal-hal yang buruk. Padahal, hal-hal tersebut masih merupakan jati diri dari masyarakat Jawa. Tarian ‘Bali Jawi’ ini, secara keseluruhan, memberikan pesan agar Jawa dapat kembali ke identitas aslinya.
Mengenai rencana Anter kedepannya, beliau menyatakan keinginannya untuk terus mempersembahkan karya ke masyarakat. “Tentunya kita sebagai kelompok ingin terus berproses, jadi ya kedepannya bisa, lah, kita menghasilkan karya-karya berikuitnya yang bisa dinikmati,” jelasnya sembari menutup perbincangan.
Kirim Komentar