Gudeg.net – Peletakan batu ratna kemuncak, atau batu teratas Candi Kendulan menandai selesainya pemugaran bangunan utama kompleks Candi Kedulan. Peletakan dilakukan oleh Hilmar Farid, Direktur Jenderal Kebudayaan RI dan Sri Purnomo, Bupati Sleman, Kamis (1/11) di Kalasan.
Sri Purnomo menyatakan kesiapan dan komitmennya untuk mengupayakan restorasi dan pengelolaan candi-candi yang ada di Sleman. Ia berharap Candi Kedulan dapat menjadi destinasi wisata baru nantinya.
“Pemkab Sleman terus mempromosikan candi sebagai salah satu upaya pelestarian candi,” ungkapnya saat peresmian di Kompleks Candi Kedulan (1/11).
Hilmar Farid juga mengatakan hal yang senada. Menurutnya, kehadiran candi di lingkungan masyarakat harus memberi manfaat yang besar untuk warga sekitar candi. Salah satu cara untuk melestarikan candi adalah dengan manfaatkannya.
Ia juga mengungkapkan apresiasinya terhadap tim restorasi candi yang telah mencurahkan waktu dan pikiran untuk situs Kedulan.
“Saya tahu ini adalah proyek yang sama sekali tidak sederhana. Saya sempat tanya bagaimana membedakan batu dinding dan lantai, dijawab harus dicoba satu-satu. Bisa dibayangkan (rumitnya),” ujarnya di kesempatan yang sama.
Pemasangan diakhiri dengan penandatanganan rancang bangun lokasi situs Kedulan oleh Hilmar Farid dan Sri Purnomo.
Candi Kedulan adalah candi Hindu yang terletak tak jauh dari Candi Sambisari. Candi ini disinyalir dibangun di abad 9-10. Dihiasi dengan relief mulut kala, arsitekturnya serupa dengan Candi Sambisari dan Candi Ijo.
Candi yang berada di Desa Tirtomartani, Kalasan ini pertama kali ditemukan pada tahun 1993 oleh warga yang menambang pasir. Proses restorasi dilakukan sejak saat itu, namun sempat berhenti di tahun 2006-2011 karena gempa. Restorasi candi akan berjalan hingga 2021 nanti.
Kirim Komentar