Gudegnet - Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan, ekspor Daerah Istimewa Yogyakarta selama bulan Oktober 2018 menunjukkan peningkatan sebesar 11,91 persen dibandingkan bulan sebelumnya.
Dibandingkan tahun lalu, kumulatif Januari-Oktober 2018, nilai ekspor meningkat sebesar 11,94 persen.
Tiga kelompok komoditas dengan nilai ekspot tertinggi pada bulan Oktober 2018 antara lain pakaian jadi bukan rajutan, perabot, penerangan rumah, dan barang-barang rajutan, masing-masing sebesar 33,57 persen; 15,96 persen; dan 8,55 persen.
Kepala BPS DIY, Johanes De Britto Priyono mengatakan, peningkatan nilai ekspor selama Bulan Oktober 2018 dibanding bulan sebelumnya dipengaruhi oleh peningkatan nilai ekspor enam dari sepuluh negara tujuan utama.
“Keenam negara tersebut adalah Belanda naik sebesar 43,17 persen, Belgia naik sebesar 42,77 persen, Amerika Serikat naik sebesar 26,25, Inggris naik sebesar 18,36 persen, Korea Selatan sebesar 5,27 persen, dan Jepang naik sebesar 1,74 persen,” kata kata Priyono dalam berita resmi statistik, Senin (3/12).
Secara cummulative year on year, (Januari-Oktober 2018 dibandingkan Januari –Oktober 2017), nilai ekspor meingkat sebesar 11,94 persen. Singapura, Perancis dan Australia menjadi negara dengan peningkatan presentase terbesar, masing-masing sebesar 58, 22 persen; 27,61 persen; dan 23,94 persen.
Untuk wilayah ASEAN, total nilai ekspor pada Bulan Oktober 2018 mencapai USD 2,01 juta. Tiga besar negara tujuan ekspor di kawasan ASEAN adalah Singapura dengan total nilai ekspor mencapai USD 1,42 juta (71,00 persen), Vietnam dengan nilai total USD 211 ribu (10, 52 persen), dan Thailand dengan total nilai USD 157 ribu (7,82 persen).
Kirim Komentar