Gudeg.net—Acara Selasa Wage tidak pernah sepi dari animo masyarakat Yogya dan sekitarnya. Sesederhana dapat menikmati Malioboro dengan leluasa berjalan kaki menjadi penghibur bagi banyak orang.
Tidak sekadar bebas dari kendaraan, di sepanjang Malioboro menawarkan ragam aksi dan pertunjukan seni yang dapat kita nikmati. Salah satunya Keroncong Nahoga yang tampil di pelataran Hotel Grand Inna malam itu.
Selama dua jam, membawakan 15 lagu, Keroncong Nahoga menghibur masyarakat yang sibuk mengabadikan denga telepon genggam maupun kamera, menikmati alunan nadanya, dan bahkan sedikti nostalgia dengan ikut berdendang.
Pertunjukan dibuka dengan tembang berjudul “Pertemuan”, dan dilanjutkan dengan “Sampul Surat” milik Sundari Soekotjo, seorang penembang keroncong legendaris.
“Nahoga adalah kepanjangan dari Natur Hotel Garuda. Dulu nama Grand Inna Malioboor saat orkes dibentuk pakai ‘Natur’ di nama hotelnya,” jelas Nur Wati, penembang di Orkes Keroncong Nahoga (27/8).
Menilik dari namanya, dapat ditebak orkes ini adalah orkes milik Hotel Grand Inna Malioboro. Istimewanya, seluruh personel di Keroncong Nahoga adalah karyawan di hotel yang berdiri sejak 1919 ini.
Nur Wati adalah seorang Duty Manager. Sedangkang penembang kedua, Jatmi, adalah seorang Greeter. Regenerasi anggota orkes hanya terjadi jika personel tersebut pensiun. Nahoga sudah berdiri sejak tahun 1990.
“Kami kumpulkan semua yang memliki talenta musik, kami kolaborasi, lalu buat orkes keroncong,” jelas Nur Wati lagi (27/8).
Jatmi, penembang yang telah bernyanyi keroncong selama 25 tahun bercerita jika mereka tidak pernah latihan. Mereka menyepakati lagu, lalu mencobanya di atas panggung.
Lagu yang dibawakan tidak melulu lagu keroncong klasik. Mereka juga membawakan lagu pop, bahkan lagu daerah yang dikeroncongkan.
Walaupun Nahoga adalah ‘band’ perusahaan, pengalaman tampil mereka tidak main-main. Saat TVRI masih mengudarakan acara live berjudul ‘Kopiku’, mereka kerap mengisi acara ini.
“Kami juga menghibur masyarakat Indonesia yang tinggal di Belanda di acara Tong Tong,” cerita Jatmi.
Tong-Tong Fair dahulu dikenal sebagai Pasar Malam Besar, adalah festival yang diadakan di Den Haag Festival ini adalah festival Eurasian terbesar yang berumur hampir setengah abad.
Orkes Keroncong Nahoga menghibur penonton dengan lagu seperti Jerat, Cinta, Pertemuan, Sampul Surat, Benar-benar Cinta, Que Sera-sera, Besame Mucho, dan banyak lainnya. Merka juga tampil di acara milik Grand Inna, Dinner Kampung Jogja setiap Sabtu.
Kirim Komentar