Gudeg.net - Kurangnya tenaga kesehatan di Indonesia menjadi hambatan dalam penanganan pandemi Covid-19. Untuk itu, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) bekerja sama dengan Ikatan Senat Mahasiswa Kedokteran Indonesia (ISMKI) menggalang dukungan sukarela mahasiswa untuk penanganan Covid-19.
Sebanyak 15.000 mahasiswa kesehatan dan non-kesehatan dari berbagai universitas mengikuti program relawan ini, termasuk di antaranya, mahasiswa Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY). Dari empat program studi pada Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, total mahasiswa yang mengikuti program ini 24 orang.
Dalam program ini, ada beberapa bidang yang dapat dipilih peserta, yaitu Komunikas, Informasi, dan Edukasi (KIE); tracking; screening; dan penanganan pasien. Untuk para relawan mahasiswa kesehatan sesuai dengan kompetensinya diarahkan untuk memilih bidang KIE.
Kevin Danudoro, salah satu peserta dari program studi Pendidikan Dokter Gigi angkatan 2017 mengatakan, dalam melaksanakan kegiatannya, ia dan relawan mahasiswa melakukan peran dalam pemasifan edukasi dan informasi secara online.
"Seperti yang sudah dianjurkan pemerintah untuk melakukan work from home, maka kami melakukan KIE ini secara online, jadi kami para mahasiswa kemungkinan tidak akan diterjunkan langsung ke rumah sakit yang membutuhkan karena hal tersebut belum menjadi kompetensi kami," ucap Kevin dalam keterangan tertulis yang diterima Gudegnet, Senin (30/3).
Sementara itu M. Romzi Nabil Agustam, dari Prodi Pendidikan Dokter Gigi angkatan 2019 yang juga salah satu peserta program ini mengatakan, ia ingin bisa bermanfaat bagi orang lain.
"Apa lagi saat ini Indonesia sedang mengalami krisis global yang seharusnya kita hadapi bersama. Dan saya sebagai mahasiswa ingin ikut andil dalam menghadapi krisis ini," ucapnya.
Para mahasiswa yang mengikuti program relawan ini menyampaikan, mereka mengikuti program ini karena ingin berkontribusi bagi lingkungannya, dan juga menerapkan ilmu-ilmu yang mereka dapatkan selama berkuliah di rumpun ilmu kesehatan.
Orang tua para mahasiswa tersebut memberikan lampu hijai bagi emreka dalam mengikuti kegiatan relawan, dengan syarat bisa bertanggung jawab atas apa yang dipilih dan bisa menjaga diri sendiri.
Kirim Komentar